Posts

Showing posts with the label Ahok

Followers

Menilik Fenomena Pamer Kekayaan Istri dan Anak Pejabat Publik: Status Sosial atau Hedonisme yang Tidak Bertanggung Jawab?

Image
  Belakangan ini terjadi kehebohan aksi pamer kekayaan istri dan anak pejabat. Bukan hanya pakaian mahal dan asesorisnya yang harganya fantastis, melainkan juga rumah mewah, kendaraan mewah, yang menurut hitung-hitungan secara normal, tidak mungkin bisa dimiliki dari penghasilan bulanan atau gajinya dalam waktu begitu singkat atau masa kerja suami atau ayah dari mereka yang pamer kekayaan. Tindakan pamer kekayaan yang diduga hasil korupsi suaminya oleh istri dan anak pejabat publik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Kebutuhan akan status sosial dan pengakuan: Kekayaan yang diduga hasil korupsi dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi dan pengakuan dari orang lain. Istilah "kemewahan" sering dikaitkan dengan keberhasilan dan prestise dalam masyarakat tertentu. Oleh karena itu, istri dan anak pejabat publik dapat merasa perlu untuk memamerkan kekayaan mereka untuk meningkatkan status sosial dan meraih pengakuan dari orang lain. Kepercayaan diri : Kekay

Anies Baswedan & Dampak Politis Sebagai Antitesa Presiden Jokowi Pada Tahun Politik

Image
  Kenapa Anies Baswedan disebut antitesa Presiden Jokowi oleh para pengamat politik? Anies Baswedan sering disebut sebagai antitesa atau kebalikan dari Presiden Jokowi karena perbedaan pendekatan dan gaya kepemimpinan keduanya. Presiden Jokowi dan Anies Baswedan ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta (Photo: brilio.net) Presiden Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang pragmatis & fokus pada pembangunan infrastruktur dan pembangunan yang dinilai berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat Sementara Anies Baswedan lebih fokus pada isu-isu sosial dan identitas. Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta memilih untuk menghapus beberapa proyek infrastruktur yang direncanakan oleh pemerintah sebelumnya, sementara Jokowi sebagai mantan Gubernur Jakarta menekankan pada pembangunan infrastruktur, dan bidang lain yang dibutuhkan warga. Anies Baswedan juga dikritik dan ada kontroversi terkait dengan kebijakan-kebijakannya, termasuk pengelolaan pandemi COVID-19, kasus Formula E, Ru

Rekam Jejak Anies Baswedan Pada Pilkada 2017 Muncul Setelah Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang

Image
 Anies Baswedan adalah salah satu kandidat pada Pilkada Jakarta 2017. Anies tampil sebagai calon gubernur bersama Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur. Mereka berdua diusung oleh koalisi partai Gerindra, PKS, dan PAN. Dalam kampanye Pilkada Jakarta 2017, Anies Baswedan menyoroti berbagai isu yang dianggap penting untuk diatasi di DKI Jakarta. Salah satu isu yang dianggap paling penting adalah kemacetan yang terjadi di berbagai wilayah Jakarta. Anies menjanjikan akan mengatasi kemacetan tersebut dengan berbagai cara, antara lain dengan memperbaiki transportasi publik dan membangun jalan alternatif. Disamping itu, Anies juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi rakyat. Ia berjanji akan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat kecil agar bisa meraih penghasilan yang lebih baik. Namun, kampanye Anies Baswedan juga menimbulkan kontroversi. Salah satu contohnya adalah saat ia menyebut Ahok sebagai "pejabat yang tidak ramah". Hal ini dianggap sebagai kampanye

Ahok dan Anies Baswedan: Dua Gubernur DKI Jakarta yang Berbeda, Kekuatan & Kelemahan Masing-masing

Image
  Jakarta pernah memiliki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Persepsi warga Jakarta, bahkan luar daerah punya pendapat berbeda tentang mereka. Ada yang melihat bagaimana cara mereka berkomunikasi dan cara mereka mengambil kebijakan, lalu mengeksekusinya.  Sehubungan dengan gaya berkomunikasi, dapat dicatat bahwa antara Anies Baswedan dan Ahok dalam hal kemampuan menyusun kata-kata dan kemampuan bekerja sebagai gubernur DKI Jakarta adalah hal yang subjektif dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya ada yang menganggap Ahok terlalu ceplas-ceplos, sedangkan Anies dinilai manis dalam menyusun kalimat saat berbicara di hadapan publik maupun media.  Gestur Anies Baswedan dan Ahok yang tertangkap kamera media (bandung.bisnis.com) Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi persepsi ini adalah sebagai berikut: Gaya komunikasi yang berbeda Anies Baswedan dan Ahok memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Anies Baswedan cenderung menggunakan

Dampak Kinerja Heru Budi Hartono Di Tengah Cuaca Ekstrem

Image
  Setelah Heru Budi Hartono, mantan walikota Jakarta Utara, menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sebagai pengganti Anies Baswedan sebenarnya melaksanakan tugas di tengah ancaman cuaca ekstrem, yang terjadi di Indonesia dan berdampak di Jakarta dan sekitarnya, yang biasanya menyebabkan banjir.  Karena itu menarik untuk mengulik kinerja Heru Budi Hartono atau mengevaluasinya di saat cuaca ekstrim, dan sampai awal tahun ini Heru sudah melaksanakan tugasnya sekitar 3 bulan setelah gantikan Anies Baswedan yang telah dideklarasikan oleh Surya Paloh sebagai bakal Capres 2024. Hingga saat ini Koalisi Perubahan yang rencananya mengusung Anies, ternyata belum solid untuk segera mendeklarasikan Anies Baswedan dengan Cawapresnya, apakah Aher dari PKS atau AHY dari Partai Demokrat? Heru Budi Hartono Pejabat Gubernur DKI Jakarta (Image: regional.kontan.co.id) Apa dampak dari kinerja Heru Budi Hartono dibandingkan kerja lima tahun Anies Baswedan, yang menggantikan Ahok dan Djarot Saifulhidayat seba

Pasca Heru Budi Hartono, Jakarta Mencari Figur Cagub & Cawagub Yang Bisa Kerja?

Image
 Obrolan politik di malam hari maupun di siang bolong memang lebih banyak didominasi perbicangan tentang safari politik, yang makin seru pasca Anies Baswedan dideklarasikan oleh Surya Paloh sebagai Capres versi Partai NasDem, meskipun perlu kerja keras agar terbentuk koalisi yang pas agar Anies bisa didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada 2023.  Pembicaraan tentang Pilkada, khususnya untuk Jakarta belum banyak yang membicarakan, meskipun sudah ada yang mengulasnya di media sosial. Gubernur Jakarta memang punya posisi strategis dalam peta politik Indonesia, terutama setelah Jokowi terpilih sebagai Gubernur Jakarta pada 2012, lalu terpilih sebagai Presiden RI pada 2014, dan kini sedang menyelesaikan pemerintahan periode keduanya.  Heru Budi Hartono & Anies Baswedan dikerumuni awak media setelah Heru dilantik sebagai Pejabat Gubernur DKI Jakarta 2022 - 2024 di Kementerian Dalam Negeri. (finansial.bisnis.com) Apakah Anies ingin mengulang sejarah itu? Waktu yang akan menentuk

Heru Budi Hartono Antara Tantangan Presiden Jokowi & Rintangan External?

Image
 Heru Budi Hartono sejak 17 Oktober 2022 secara resmi bertugas di Balai Kota DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan, yang resmi lengser pada 16 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar fokus pada masalah banjir dan kemacetan.  Dengan pengalaman sebagai Wali Kota Jakarta Utara, dan pernah menduduki jabatan penting di era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, maupun di jaman Jokowi sebagai Gubernur, Heru Budi Hartono sebenarnya sudah bisa memetakan persoalan dan masalah yang ditinggalkan oleh Anies Baswedan.  Selain persoalan banjir, pagelaran balapan mobil listrik atau Formula E yang digagas oleh Anies merupakan tantangan untuk Budi Hartono, terutama soal anggaran dan commitment free yang menjadi kontroversi, karena diduga sangat besar, dibandingkan dengan fee yang dibayar oleh kota-kota terkenal di beberapa negara lainnya.  Heru Budi Hartono bersama Presiden jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.  Salah satu janji kampanye Anies Baswedan terutama program rumah DP

Rekam Jejak Heru Budi Hartono Diungkap Sebelum Gantikan Anies Baswedan

Image
 Tim Penilai Akhir (TPA) pilih Heru Budi Hartono, yang saat ini masih bertugas sebagai Kepala Sekretaris Presiden sebagai Pejabat Gubernur DKI Jakarta atau sering disebut PLT. Sebelum Heru bertugas di Balai Kota, Presiden Joko Widodo ungkap rekam jejak Heru Budi Hartono.  Presiden Jokowi menyatakan bahwa, “Saya kan sudah kenal Pak Heru, lama sekali sejak jadi apa wali kota di DKI. Kemudian, waktu memegang badan keuangan. Saya tahu betul rekam jejak secara bekerja, kapasitas, dan kemampuan. Saya tahu semuanya,”  Heru Budi Hartono bersama Presiden Jokowi dan Ahok, Komisaris Utama Pertamina.  (Jatimnetwork.com)  Hal itu diungkap oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin, sebagaimana dilaporkan situs beritasatu.com  (10/10/2022). Kemudian Presiden Jokowi yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.   Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa selain punya integritas, Heru merupakan pejabat pemerintah yang memiliki cara berkomunikasi s

Taman Kalijodo Era Ahok & Anies Baswedan diungkap Ketua DPRD DKI Jakarta

Image
  Kepada media, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menyebut kawasan Kalijodo yang diubah menjadi taman pada era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan menjadi icon anak muda Jakarta, di masa kepemimpinan Anies Baswedan disebut telah kembali menjadi lokasi hiburan malam dan prostitusi. Kondisi tersebut disampaikan pada 27 September 2022 lalu.  Ketika Ahok akan mengubah kawasan Kalijodo dari tempat kumuh dan sarang prostitusi menjadi taman yang bermanfaat untuk warga sekitar dan anak muda Jakarta, Ahok banyak mendapat perlawanan dari germo dan preman di kawasan tersebut. Prasetyo Edi Marsudi menjelaskan bahwa, "Padahal pada pemerintahan sebelumnya, sangat sulit untuk membebaskan tempat itu". Selain tempat prostitusi kawasan Kalijodo sebelum diubah oleh Ahok-Djarot menjadi kawasan yang ramah anak, remaja dan lansia ini juga dikenal sebagai tempat dijualnya aneka minuman keras. Setelah diubah menjadi taman kelas dunia, Taman Kalijodo menjadi sarana hiburan yang sehat ya

Janji Anies Baswedan Tentang Rumah DP 0 Rupiah Menurut Pakar Perkotaan

Image
  Pada saat Pilkada Jakarta 2017 yang menjadi debat paling hangat adalah janji pasangan Anies - Sandi tentang program Rumah DP 0 Rupiah. Ketika itu Ahok memberikan kritik janji Anies tersebut yang dinilai tidak akan bisa diwujutkan.  Selain tidak maksimal dalam menangani penanggulan banjir, menurut penilaian pakar perkotaan, janji terkait penyediaan rumah DP 0 Ruoiah dinilai gagal diwujudkan Anies Baswedan sampai menjelang akhir masa jabatannya.  Hal itu dikatakan oleh Yayat Supriatna analis tata kota Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Arsitektur, Lanskap dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Universitas Trisakti, Jakarta dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga.   Pada saat kampanye 2017 Anies Baswedan menjanjikan program rumah DP 0 Rupiah adalah untuk warga Jakarta berpenghasilan rendah. Namun belakangan diketahui bahwa program tersebut hanya memenuhi syarat bagi masyarakat berpenghasilan 15 juta rupiah per bulan. Baik Yayat maupun Nirwono sama-sama men

Mengulik figur Puan, Andika Perkasa, Anies & Ganjar Pranowo sebagai Penerus Jokowi di Pilpres 2024

Image
  Di tengah berbagai trending topik dunia maupun berita lain yang terjadi di Indonesia, ternyata obrolan politik di televisi nasional, media online, begitu pula di media sosial tetap terjadi, apalagi setelah berbagai partai politik berbondong-bondong datang ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk mendaftarkan partai mereka untuk berlaga di Pemilu Serentak 2024 mendatang. Selain pemilihan anggota senator atau DPD, pada pemilu 2024 terjadi pula pemilihan angggota legislatif di tingkat DPRD dan DPR yang akan berkantor di gedung parlemen Senayan, Jakarta, juga pemilihan para kepala daerah dan Pilpres.  Apakah Puan Maharani & Ganjar Pranowo akan berlaga pada Pilpres 2024? (populis.id) Pilpres masih menjadi sorotan menarik di kalangan pengamat politik, elit parpol, media online, televisi maupun media sosial. Perbincangan politik secara bebas bukan hanya terjadi di Jakarta, juga di berbagai daerah, entah sambil ngopi cantik maupun di tengah acara lainnya.  Dari #bali terungkap pendapat te

Nasib Jakarta Pasca Anies Baswedan Ditentukan PLT atau Gubernur Baru Hasil Pilkada 2024?

Image
  Walaupun status Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibukota akan berubah secara adminitstratif setelah Ibukota RI yang baru diresmikan di Penajam Kalimantan Timur, namun suasana dan kesibukan Jakarta tidak akan terlalu banyak berubah. Jakarta akan tetap ada jalanan yang sering macet dan menjadi tempat aktivitas ekonomi maupun keuangan.  Yang menjadi perhatian warga DKI Jakarta saat ini adalah menjelang berakhirnya masa jabatan Anies Baswedan pada Oktober 2022. Karena tidak langsung Pilkada, maka Anies akan digantikan oleh PLT yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri.  Jakarta selalu menjadi perhatian masyarakat lokal terutama para gubernurnya, yang ternyata dicermati pula oleh warga luar kota di Indonesia. Pada jaman orde baru sering kita mendengar bahwa Jakarta adalah barometer Indonesia, sehingga banyak pengaruhnya terhadap provinsi lain di Nusantara ini.  Monumen Nasional (Monas) salah satu landmark Jakarta yang dibangun oleh Presiden Sukarno, apakah juga menantikan gubernur Jakarta yang

KPK Panggil Anies Baswedan

Image
 Anies Baswedan yang terpilih sebagai Gubernur setelah mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.  Alasan KPK untuk meminta Anies datang ke lembaga anti rasuah Gedung KPK (Image: pontas.id) yang berkantor di daerah segi tiga emas Jakarta adalah sebagai saksi kasus pengadaan tanah untuk program rumah DP 0 Rupiah, yang merupakan janji kampanye pasangan Anies Sandi untuk mengalahkan pasangan Ahok Djarot maupun Agus Sylvi.  Program rumah DP 0 Rupiah tersebut dinilai tidak berhasil dan terjadi masalah dengan pengadaan tanahnya.  Tanah tersebut berlokasi di Munjul, Pondok Rangon, Jakarta Timur. Pengadaan tanah untuk program rumah DP 0 Rupiah andalan Anies Baswedan tersebut terjadi pada 2019 yang lalu. Sebelum dipanggil oleh KPK, pemberitaan tentang Anies Baswedan didominasi kontroversi tentang anggaran balap mobil listrik Formula E.  Sebagaimana diketahui Fraksi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI bersama fr

AHY Dicalonkan Kubu Moeldoko Ikut Pilkada Jakarta. Kenapa?

Image
Setelah Kepengurusan Ketua Umum Partai Demokrat Moeldoko yang lahir di KLB Partai Demokrat Deli Serdang ditolak permohonannya oleh Kementerian Hukum & HAM, muncul kabar mengejutkan. Kubu Moeldoko berniat untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai calon gubernur pada Pemilu Serentak 2024. Saat itu juga akan diselenggarakan Pilpres 2024 selain Pemilu Legislatif maupun pemilihan calon anggota DPD.  Sikap Kubu Moeldoko ini tentu mengejutkan mengingat Partai Demokrat versi AHY yang dinyatakan tetap sah sebagai partai yang berhak untuk ikut pesta demokrasi pada Pemilu Serentak 2024.  Lalu, apa alasan pihak KLB Partai Demokrat Deli Serdang? Menurut laporan republika.co.id (4/4/2021) yang mengutip pernyataan pers tertulis Muhammad Rahmad yang merupakan Juru bicara Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Muhammad Rahmad mengatakan bahwa orientasi Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko bukanlah pada kekuasaan. SBY dan AHY pada kampanye Agus Silvy di Pilkada

Jakarta Banjir. Warga Ingat Ahok, Jokowi & Ali Sadikin

Image
Manusia ingat sesuatu atau seseorang ketika terjadi peristiwa tertentu. Mungkin itu sebuah pengalaman pribadi atau orang lain. Kenangan dan apa yang dialami bisa sebuah peristiwa yang menyenangkan maupun hal yang membuatnya kecewa. Banjir juga membuat orang teringat sejarah hidupnya maupun kota tempatnya berdomisili seperti warga Jakarta di era pandemi global ini.  Jakarta banjir lagi. Banyak video yang muncul di berbagai media sosial selain laporan berita oleh televisi nasional dan media aliran utama lainnya. Begitu pula di media sosial. Terjadi banyak percakapan yang membahas tentang banjir yang membuat warga Ibukota RI ini mengungsi karena tempat tinggalnya terendam banjir.  Evakuasi warga korban banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur (jakarta.tribunnews.com) Penyebab banjir memang selalu dimulai oleh hujan yang jatuh dari langit. Meskipun begitu, hujan bukanlah pemeran utama yang menyebabkan banjir. Berbeda dengan gempa bumi yang belum bisa diprediksi kapan akan datang, hujan dan

Antara Mahasiswa & Pilpres 2024

Image
Sejak ada pemilihan presiden secara langsung di Indonesia, baik partai politik dan warga +62 memiliki peluang untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden. Namun harus diakui demokrasi di Indonesia memang belum terlalu dewasa, baik dalam cara pandang maupun dalam aksi dan proses berdemokrasi di negeri Nusantara yang sangat majemuk ini.  Pikiran calon pemilih belum sepenuhnya didasarkan pada alasan logis seperti prestasi, kinerja dan program yang ditawarkan oleh para kandidat, baik yang ditawarkan oleh para calon legislatif (caleg), calon kepala daerah maupun pasangan capres dan cawapres. Ternyata ini bukan hal aneh.  Di negeri yang punya pengalaman panjang dalam berdemokrasi seperti di Amerika Serikat pun "emosi jiwa" dalam berpolitik pun terjadi, dan ini sangat terang benderang terjadi pada US Election 2020 antara Donald Trump VS Joe Biden.  Yang penting apa yang sudah terjadi di Amerika Serikat maupun yang pernah dialami Indonesia pada Pilpres 2019 dan terutama pada P

Ketua KPK Ungkap Penertiban & Pengelolaan Kawasan Monas

Image
Puluhan tahun berbagai aset negara tidak terurus legalitasnya, bahkan banyak masih dalam sengketa dengan pihak lain. Hal ini diungkap oleh Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil. Penertiban aset milik negara mulai digencarkan pada era Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan bantuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sampai saat ini KPK telah membantu berbagai aset Kementerian Sekretariat Negara. Nilai aset yang bisa diselamatkan sebesar Rp 548,2 triliun yang terdiri dari Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kawasan Kemayoran dan Monumen Nasional (Monas).   Monumen Nasional atau Monas adalah icon Ibu Kota Republik Indonesia dan nasional yang merupakan aset Kementerian Sekretariat Negara bersama Pemprov DKI Jakarta, sehingga setiap kegiatan seperti renovasi dan event besar yang akan diadakan juga harus medapat persetujuan Kementerian Setneg sebagai pemilik aset, bukan hanya ijin dari Pemda DKI Jakarta.  Air Mancur Menari di Monumen Nasional (Monas) Jakarta  pa

Opini Warga Setelah Anies Baswedan Dipanggil Polisi. Juga Reaksi Pada Nikita Mirzani

Image
Suasana Jakarta dan sekitarnya belakangan ini sering terasa hangat meskipun hujan sering turun di Ibukota RI ini. Hangatnya situasi politik dan dunia entertainment di negeri ini juga gempar. Fakta tersebut terjadi setelah terdengar kabar pulangnya Habib Rizieq Shihab (HRS), yang akhirnya menimbulkan kerumunan besar di Soekarno Hatta International Airport dan Jakarta. Nikita Mirzani juga "muncul" dalam kehebohan ini. Apalagi kepulangan HRS juga mendapatkan sorotan dari media Australia.  Kerumunan itu berlanjut ketika HRS menikahkan putrinya yang digabung dengan acara Maulid Nabi. Sebelum acara yang dihadiri ribuan orang itu Nikita Mirzani sempat membuat kehebohan setelah dia menyebut HRS seperti Tukang Obat di media sosial, yang akhirnya viral. Nyai Nikita pun mendapatkan respon serta reaksi positif dan negatif. Ternyata Nikita mendapat dukungan dengan diluncurkannya Laskar Nikita Mirzani di Jakarta.  Anies Baswedan, Nikita Mirzani & HRS masih hangat jadi pembicaraan di

Warisan Jokowi & Kesaksian Dua Insan

Image
Setiap anak cucu mungkin akan menerima warisan berharga dari orang tua atau kakek nenek mereka, yang bermanfaat untuk masa depan mereka. Begitu pula sebuah bangsa sangat berharap ada legacy atau warisan berharga dari para pemimpin mereka. Bukan hanya nama besar dan popularitas, melainkan pula warisan dalam bentuk fisik serta non fisik.  Bung Karno dan para perintis Kemerdekaan RI bukan hanya mewariskan monumen dan infrastruktur saja yang bisa dilihat dan dirasakan sampai sekarang. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang tersurat dalam konstitusi UUD '45 adalah warisan dari para pendiri bangsa Indonesia.  Presiden Ir. H. Joko Widodo (merdeka.com) Warisan lainnya mungkin dalam bentuk kewajiban yang akan diteruskan untuk ditebus oleh para pemimpin berikutnya. Kewajiban itu antara lain merawat dan melestarikan warisan tersebut dengan baik serta siap untuk membangun legacy baru untuk next generation .  Warga Solo pasti sudah merasakan warisan dari Joko Widodo ketika Jokowi menjabat seb

Jakarta Berpotensi Hujan Deras. Apa Kata Warga Pada Anies Baswedan?

Image
  Beruntung Indonesia hanya punya dua musim, hujan dan kemarau. Nggak kebayang kalau ada empat musim seperti di Eropa atau Jepang dan Korea. Kalau itu terjadi, warga harus punya pakaian dan perlengkapan untuk empat musim. Dampak positifnya tentu pada dunia mode karena warga +62 bisa lebih fashionable karena akan berbusana sesuai musim seperti warga Amerika Serikat atau Australia.  Dampak buruk dari perubahan cuaca adalah karena bisa terjadi tanah longsor, angin topan dan banjir. Jika ada winter di Indonesia, wah warga akan direpotkan dengan hujan salju yang juga sangat berpotensi menyebabkan terjadinya banjir bandang.  Meskipun hanya punya dua musim, warga tetap mengalami berbagai persoalan baik di musim hujan maupun di saat kemarau. Kalau sedang kemarau para petani mengeluh karena tanah kering kekurangan air. Pada musim hujan, warga pun cemas karena ada ancaman tanah longsor dan banjir besar.  Dokumentasi: Ketika Anies Baswedan menemui Ahok di Balaikota menjelang Pilkada DKI Jakarta

Total Pageviews

Real Information