Posts

Showing posts with the label Partai Nasdem

Followers

PKS, NasDem & PKB Kompak Dukung Hak Angket Kecurangan Pemilu

Image
 Setelah Ganjar Pranowo kader PDIP yang juga Capres Nomor Urut 3 mendorong diajukannya Hai angket DPR karena dugaan terjadinya kecurangan pemilu 2024, akhirnya tiga partai pendukung Anies Baswedan juga kompak untuk mendukung hak angket tersebut.  Sikap dari ketiga partai tersebut terungkap pada cuitan di X (d/h Twitter)  Partai NasDem, @DPP_PKB, dan @PKSejahtera yang tergabung dalam Koalisi Perubahan menyatakan sikap mendukung wacana hak angket yang akan digulirkan di DPR RI untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024. Sikap dukungan ini diputuskan dalam rapat antara ketiga sekretaris jenderal (sekjen) partai, yakni Sekjen NasDem Hermawi Taslim, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar di NasDem Tower malam ini, Kamis (22/02/2024). Sekjen NasDem, PKB dan PKS

Setelah Deklarasi Anies - Cak Imin Muncul Efek Mengejutkan Menjelang Pilpres 2024

Image
 Beragam reaksi pada deklarasi A nies Baswedan dan C ak Imin atau M uhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal C apres 2024 & Cawapres di sebuah hotel bersejarah, Hotel Majapahit di Surabaya, Jawa Timur. Meskipun tanpa kehadiran Presiden P artai Keadilan Sejahtera alias PKS deklarasi pasangan Anies & Cak Imin tetap berlangsung, dan diumumkan oleh S urya Paloh, Ketum Partai Nasional Demokrat alias NasDem. Deklarasi pasangan bakal C alon Presiden dan bakal C awapres dari Anies Baswedan di Kota Pahlawan ini juga diwarnai kontroversi dan pro kontra yang muncul di kalangan para elite partai, pengamat politik maupun warganet di dunia maya dan tentu saja heboh di media sosial. Bagaimana nasib politik AHY pada Pilpres 2024? Apakah bergabung ke Prabowo atau Ganjar Paranowo atau ada koalisi baru? (Image: jambi.tribunnews.com) Surabaya dipilih oleh K oalisi Perubahan yang dipimpin oleh Surya Paloh, Ketua Umum P arta NasDem sebagai tempat deklarasi pasangan Anies Cak Imin ini

Koalisi Perubahan Masih Status Quo? Quo Vadis Anies Baswedan?

Image
 Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, yang kini digantikan oleh Heru Budi Hartono sebagai Pejabat Gubenur ini, ternyata masih "jomblo" politik. Diberikan kebebasan oleh Surya Paloh untuk mencari pasangan, sampai saat ini belum mendapatkan bakal calon wakil presiden.  Padahal di Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera alias PKS ini ada dua tokoh yang bisa dipinang salah satunya, apakah Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY atau Ahmad Heryawan alias Aher.  Anies Baswedan mantan Gubernur DKI Jakarta yang dideklarasikan Surya Paloh sebagai Bakal Capres 2024 (Image: tribunnews.com) Meskipun tampak nyantai, sepertinya untuk urusan jodoh Anies Baswedan agar bisa sah untuk mendaftar sebagai calon presiden beneran di Komisi Pemilihan Umum (KPU), ternyata akan berjalan alot. Belum beres urusan untuk memilih AHY atau Aher, muncul pula ide dari Effendy Choirie agar Anies Baswedan dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa, Gu

Presiden Jokowi Perlukah Melakukan Reshuffle Kabinet?

Image
 Mengocok ulang sebuah kabinet atau reshuffle adalah hal biasa dalam pemerintahan. Reshuffle Kabinet bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan dilakukan pula oleh para presiden atau perdana menteri di negara-negara lainnya.  Tujuan reshuffle itu sendiri bisa bermacam-macam, apakah karena alasan kinerja pada kementerian tertentu, bisa juga karena alasan politis atau karena ada salah satu menteri mengundurkan diri. Presiden atau perdana menteri suatu negara juga akan mengganti menterinya yang berhalangan tetap, misalnya meninggal dunia.  Setelah isu reshuffle kabinet sempat redup pasca Anies Baswedan dideklarasikan oleh Surya Paloh sebagai bakal calon presiden versi Partai NasDem, isu reshuffle ini muncul dan beberapa pihak meminta agar para menteri yang berasal dari NasDem agar mengundurkan diri. Ada pula yang meminta Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan reshuffle.  Belakangan ini isu reshuffle kabinet kembali menguat, dan ada spekulasi menteri yang akan digantikan, bahkan suda

Setelah Presiden Jokowi Remind Golkar Soal Capres - Ada Gundah Gulana Elite Parpol?

Image
 Setelah Presiden Joko Widodo mengingatkan Partai Golkar agar cermat dan tidak semberono dalam menentukan siapa calon presiden dan calon wakil presiden untuk berlaga pada pemilu serentak 2024, sepertinya mulai menunjukkan tanda-tanda terbukti.  Sampai saat ini Anies Baswedan belum bisa menuntaskan tugas dari Surya Paloh untuk menemukan jodohnya, calon wakil presiden agar bisa didaftarkan di KPU sekitar September 2023. Rencana Partai Nasdem untuk menggelar terbentuknya Koalisi Perubahan pada 10 November 2022, bertepatan dengan Hari Pahlawan juga batal.  Muncul opini yang kurang sedap terkait batalnya deklarasi tersebut, yang seharusnya bisa menjadi anti klimaks dari sorotan yang muncul belakangan ini, misalnya soal melorotnya presentase elektabilitas Partai Nasdem.  Surya Paloh, Presiden Jokowi dan Jusuf Kala dalam acara HUT Partai Golkar (rm.id) Sebagimana sudah dikatakan oleh Presiden Jokowi tentang tahun politik, suasana demokrasi di Indonesia semakin heboh karena terjadi banyak peri

Menakar PSI & NasDem soal pilihan antara Ganjar Pranowo VS. Anies Baswedan

Image
  Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia atau PSI bertekad calonkan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Surya Paloh juga sudah deklarasikan Anies Baswedan sebagai kandidat RI 1 pada Pemilu Serentak 2024 mendatang. Setiap elite dan organisasi partai politik pasti punya alasan strategis dan kepentingan masing-masing terkait pilihan mereka tentang siapa yang akan dicalonkan, entah sebagai Capres, Cagub, Caleg atau Calon Walikota.  Sementara itu Presiden Joko Widodo pada ulang tahun Partai Golongan Karya (Golkar) malahan mengingatkan Golkar agar tidak sembrono memilih calon presiden maupun calon wakil presiden. Menurut Presiden Jokowi, memilih seorang pemimpin, khususnya presiden dan wapres adalah ibarat maskapai penerbangan ketika akan memilih calon pilot terbaik untuk mengendalikan sebuah pesawat terbang, yang nantinya akan terbang tinggi membawa ratusan penumpang.  Anies Baswedan VS. Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024? (Image: Istimewa) Presiden Jokowi tidak

Jika Anies Pilih AHY, Relakah PKS?

Image
  Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mempersilahkan Anies Baswedan mencari figur Cawapres. Setelah itu Anies pun melakukan safari politik atau silahturahmi politik ke kantor DPP Partai Demokrat, dan telah terjadi pertemuan dengan suasana full senyum.  Sementara itu Partai Keadilan Sejahtera sudah menyiapkan Ahmad Heryawan alias Aher sebagai tokoh yang dianggap mumpuni sebagai Cawapres paling pas untuk Anies Baswedan untuk berlaga melawan para pasangan Capres lainnya di Pilpres 2024.  Koalisi permanen belum terbentuk antara NasDem dengan PKS dan Partai Demokrat, sehingga Anies yang dianggap pandai menyusun kata-kata ini tidak akan mudah untuk menyampaikan isi hati dan maksud serta tujuannya untuk mengajukan lamaran, sehingga terjadi perjodohan yang dampaknya membuat semua pihak happy dan legowo.  Partai Demokrat tentu akan bertahan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono yang gagal menjadi DKI 1 pada Pilkada DKI 2017 ini, padahal sudah kadung mengundurkan diri sebagai anggota TNI AD, dengan p

Apa Dampak Politik Bagi Nasdem, Puan, Ganjar & Prabowo Atau AHY Pasca Surya Paloh Deklarasikan Anies Baswedan?

Image
  Setiap keputusan yang diambil sebuah partai politik maupun ucapan dan gestur para elite atau politisi akan selalu ada dampaknya, baik kecil atau besar terhadap sebuah negara maupun partai politik itu sendiri. Meskipun dianggap terburu-buru, keputusan Partai NasDem untuk mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres NasDem, memang ada dampaknya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.  Dampak jangka panjang antara lain adalah elektabilitas Partai yang dipimpin Surya Paloh ini pada pemilihan legislatif ketika pemilu serentak digelar pada 2024 mendatan.  Karena itu pertanyaan tentang apakah akan dampak politik bagi Partai Nasdem maupun bagi politisi diluar partai ini seperti  Puan Maharani, bahkan juga Prabowo Subianto,  AHY dan tentu saja bagi Ganjar Pranowo setelah Surya Paloh dengan sangat optimis men deklarasikan Aanies Baswedan sebagai  Capres yang diandalkan Partai NasDem. Apakah aksi politik Surya Paloh ini akan memberi dampak positif bagi NasDem, terutama untuk membangun koali

Megawati - Jokowi: Politik Batu Tulis & Perjumpaan Puan - Airlangga di Monas. Maraton Politik PDIP?

Image
  Ada televisi yang menyebut bahwa PDI Perjuangan telah melakukan maraton politik karena ada dua pertemuan yang hampir bersamaan, dimana Presiden Jokowi bertemu Presiden ke 5 Megawati Sukarno Putri di Istana Batu Tulis, Bogor dan pertemuan santai Puan Maharani dengan Airlangga Hartarto di Monumen Nasional atau Monas.  Dua pertemuan tersebut tentu bukan sekadar kebetulan karena terjadi pasca Surya Paloh deklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 dari Partai NasDem. Belum lagi Anies rajin melakukan silahturahmi politik di tengah suasana banjir Jakarta. Setelah beremu Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Anies pun bertemu dengan Muhamad Rizieq Shihab, yang sudah menikmati masa bebas bersyarat setelah menjadi terpidana kasus pelanggaran prokes di masa pandemi.  Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan mendapat dukungan gaspol dari Habib Rizieq atau FPI, yang juga telah dibubarkan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pertemuan tersebut patut diduga merupa

Anies Baswedan Temui AHY Dengan Rompi Jak Lingko Pada Hari Kerja

Image
  Seperti halnya saat Anies Baswedan dideklarasikan oleh Partai NasDem sebagai Capres 2024, yang diumumkan langsung Surya Paloh, yang diselenggarakan pada hari kerja. Sementara itu beberapa lokasi di Jakarta sedang mengalami banjir dan macet.  Begitu pula ketika hari ini, 7 Oktober 2022 Anies yang mengenakan rompi Jak Lingko ini juga menemui Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY pada hari kerja. Rompi yang dikenakan Anies adalah sering ditemui dikalangan pegawai Pemprov DKI Jakarta.  Pertemuan tersebut terjadi saat Anies Baswedan mengunjungi  kantor DPP Partai Demokrat di Menteng, Jakarta. Keduanya membahas soal dinamika politik jelang Pilpres 2024. Apakah pertemuan ini adalah dalam rangka penjajagakan untuk mengemas pasangan Capres - Cawapres antara Anies - AHY?  Dugaan itu masuk akal karena AHY memang ingin masuk bursa Pilpres 2024.  Dalam pertemuan tersebut cukup ramai dengan kehadiran para elite Partai Demokrat tersebut,  Anies Baswedan menyebut bahwa kunjungan tersebut tidak lepas da

Kasus Formula E Pasca Anies Baswedan dideklarasikan jadi Capres bagaimana kelanjutannya?

Image
  Anies Baswedan sebelum dideklarasikan sebagai Capres oleh Partai NasDem sudah pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sehubungan dengan adanya dugaan korupsi dalam penyelenggaraan balapan mobil listrik, Formula E.  Sebagaimana diketahui KPK pernah berjanji untuk buka-bukaan terkait dugaan korupsi penyelenggaran Formula E yang digagas oleh Anies Baswedan agar Jakarta makin terkenal sebagai tujuan pariwisata dunia.  KPK melakukan penyelidikan karena laporan dari masyarakat. Selain soal dugaan korupsi, salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah karena commitment fee yang ditanggung APBD DKI Jakarta berbeda jauh dengan kota-kota lain yang pernah menggelar balapan Formula E.  Penampilan Anies Baswedan ketika menjajal mobil listrik Formula E di Sirkuit Ancol Jakarta Utara (inews.id) Menurut laporan situs berita online news.detik.com (6/10/2022) Anggara Wicitra, Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengungkapkan bahwa commitment fee yang d

Susul Ni Luh Djelantik terungkap ada lagi kader mundur dari Partai NasDem

Image
  Menyusul Ni Luh Djelantik dan Acui Simanjaya yang mundur dari Partai NasDem setelah Surya Paloh umumkan Anies Baswedan sebagai Bakal Capres 2024, ada tokoh penting dari Puri Anom, Tabanan, Bali yang mundur. Dia adalah Anak Agung Ngurah Panji Astika. Posisinya di Nasdem adalah Wakil Ketua BIdang Hubungan Eksekutif di DPW NasDem, Bali.   Menurut situs berita online news.detik.com (5/10/2022) mundurnya Anak Agung Ngurah Panji Astika itu dibenarkan oleh I Nyoman Winatha, Sekretaris DPW Partai NasDem Bali, yang menegaskan bahwa, "Mungkin karena perbedaan itulah, karena keputusan DPP dukung Anies Baswedan (sebagai capres), beliau (Panji Astika) mundur,"  Sementara itu kompas.com pada 5 Oktober 2022 melaporkan dari Semarang, Jawa Tengah bahwa bahwa ada lagi kader Partai Nasdem Kota Semarang mengundurkan diri setelah Anies Baswedan dipastikan diusung sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.  Ni Luh Djelantik dan kader Partai NasDem yang mundur setelah Anies Baswedan dideklarasikan

Efek Politik Setelah Anies Dideklarasikan Surya Paloh Sebagai Capres Partai NasDem

Image
  Ketika Surya Paloh deklarasikan Anies Baswedan sebagai Bakal Capres Partai NasDem untuk berlaga pada Pilpres 2024, sebenarnya bukan rahasia dan tidak bisa dianggap sebagai berita mengejutkan. Dua tokoh ini sudah beberapa kali bertemu, baik dalam acara resmi Partai NasDem maupun pertemuan sosial.  Meskipun Rakernas Partai NasDem pernah mengeluarkan tiga nama sebagai tokoh yang muncul di internal partai ini yang dianggap pas sebagai kandidat RI 1, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Jenderal TNI Andika Perkasa, mungkin peristiwa tersebut hanya sebagai cek ombak atau test the water, padahal nama Anies memang sudah lama ada di kantong Surya Paloh.  Gestur Anies Baswedan & Surya Paloh ketika mendengar pertanyaan media setelah deklarasi Partai Nasdem terkait pencapresan Anies pada Pilpres 2024 (liputan6.com) Terlepas dari kontra dan pro terhadap keputusan Partai Nasdem tersebut, ternyata ada beberapa efek politik yang terjadi. Beberapa kader NasDem sudah mengucapkan selamat tingga

Ni Luh Djelantik mundur disusul kader lain pasca NasDem Capreskan Anies Baswedan

Image
  Ni Luh Jelantik, kader Partai Nasional Demokrat atau NasDem telah mengundurkan diri dari partai ini setelah deklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Langkah mundur ini diikuti Andreas Acui Simanjaya dari Kalimantan Barat. Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum NasDem akui tidak semua kader puas dengan keputusan Surya Paloh terkait Anies Baswedan, yang bakal berhenti sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022.  Melalu akun instagramnya pada Senin, 3 Oktober 2022 malam, Ni Luh Jelantik secara terbuka mengucapkan selamat tinggal kepada Partai Nasdem, namun ia belum secara resmi mengumumkannya. Sementara itu menurut laporan news.detik.com (4/10/2022) Hermawi Taslim Wakil Sekjen Partai Nasdem memberikan respon bahwa, mundurnya Ni Luh Djelantik tidak akan berdampak apapun bagi NasDem. Taslim juga mengklaim bahwa ada banyak kader baru yang akan masuk ke NasDem.  Ni Luh Djelantik ucapkan selamat tinggal kepada Partai NasDem (portalpurwokerto.pikiran-rakyat.com) Ketika Surya Paloh umumkan

Kenapa Surya Paloh Deklarasikan Anies Baswedan Sebagai Capres Partai NasDem di Pilpres 2024?

Image
Undangan deklarasi yang beredar tentang deklarasi Partai Nasional Demokrat atau Partai Nasdem akhirnya terbukti. Pada hari ini, Senin, 3 Oktober 2022 Surya Paloh, Ketua Umum Nasdem deklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden yang akan berlaga pada Pemilu Serentak 2024. Menurut informasi yang diketahui belakangan ini deklarasi yang berlangsung 3 Oktober ini rencananya digelar pada 10 November 2022. Hal ini ditanyakan sempat ditanyakan oleh awak media pada saat sesi tanya jawab. Menurut Surya Paloh hari ini adalah hari baik.  Surya Paloh juga menyebut bahwa apakah ini ada kaitannya dengan KPK atau tidak. Hal ini disinggung pemilik media group ini mungkin karena Anies Baswedan sudah pernah dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sehubungan dugaan korupsi pada penyelenggaraan balapan Formula E.  Ketika ditanya oleh wartawan tentang hubungan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi, dengan santai Surya Paloh menjawab bahwa hubungannya dengan Presiden Jokowi sangat baik dan mantap.  Ani

Menelisik Alasan Nama Anies Baswedan "Ngetop" di Rakernas NasDem

Image
  Rakernas Partai Gerindra yang dihadiri Muhaimin Iskandar alias Cak Imin semakin menguatkan koalisi Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa yang didirikan Gus Dur ini. Keputusan rakernas tersebut adalah mengukuhkan Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Yang unik, kenapa tidak sekalian mencalonkan Cak Imin sebagai Cawapres untuk dampingi Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang? Sebelumnya sudah muncul Koalisi Indonesia Baru alias KIB yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan atau P3 dan Partai Amanat Nasional atau PAN. Meskipun pimpinan ketiga partai ini tampak selalu sumringah kalau sedang bertemu, namun belum membuat pengukuhan Capres 2024 seperti yang dilakukan oleh Partai Gerindra.  Menarik pula untuk menyimak hangatnya tahun politik di Indonesia ketika pada Rakernas Partai NasDem yang dikomandani oleh Surya Paloh, mantan petinggi Golkar dan pemilik media besar di Indonesia ini. Keputusan Rakernas NasDem adalah mencuatnya Anies Baswedan dengan suara tertinggi seba

Total Pageviews

Real Information