Rekam Jejak Rano Karno.
Rano Karno didapuk oleh PDI Perjuangan sebagai bakal calon wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi politisi PDI-P, Pramono Anung pada Pilkada Jakarta untuk bertarung melawan Ridwan Kamil - Suswono dan pasangan dari bakal calon indpenden Dharma - Kun.
Adalah menarik untuk mengetahui rekam jejak mereka, termasuk Rano Karno yang memulai karirnya di bidang seni budaya, khususnya film sejak masih anak-anak sebagai aktor cilik, yang kemudian juga terkenal sebagai penyanyi dan politisi, serta perhatiannya yang besar tehadap seni budaya Betawi.
1. Awal Karir dan Aktivitas Seni Budaya**
Rano Karno lahir pada 8 Oktober 1960 di Jakarta. Ia adalah
putra dari Soekarno M. Noer, seorang aktor legendaris Indonesia, sehingga dunia
seni sudah akrab dengannya sejak kecil. Rano Karno memulai karirnya sebagai
aktor cilik pada usia 9 tahun dengan membintangi film "Lewat Tengah
Malam" pada tahun 1968. Dari sinilah karirnya sebagai aktor mulai
berkembang.
2. Karir Film
Rano Karno menjadi terkenal sebagai aktor film pada tahun
1970-an dan 1980-an. Salah satu film yang melambungkan namanya adalah "Si
Doel Anak Betawi" (1972). Namun, perannya sebagai "Doel" dalam
sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" (1994) yang benar-benar melekat di
hati masyarakat Indonesia. Serial ini sukses besar dan menjadi ikon budaya,
menggambarkan kehidupan masyarakat Betawi dengan segala dinamika dan
keunikannya.
Selain "Si Doel," Rano Karno juga membintangi
sejumlah film populer lainnya, seperti "Gita Cinta dari SMA" (1979)
bersama Yessy Gusman, yang membuat mereka menjadi pasangan film remaja paling
populer pada masanya. Karir film Rano Karno juga termasuk produksi dan
penyutradaraan, di mana ia mengarahkan beberapa film "Si Doel" dan
film-film lainnya.
3. Karir Penyanyi
Selain berakting, Rano Karno juga meniti karir sebagai
penyanyi. Ia merilis beberapa album dan lagu yang cukup populer pada zamannya.
Salah satu lagu terkenalnya adalah "Kemesraan," yang dinyanyikan
bersama musisi terkenal lainnya, dan menjadi lagu yang sangat dikenang di era
1980-an dan 1990-an.
4. Karir Politik
Rano Karno memasuki dunia politik dengan menjadi anggota
DPRD Banten pada tahun 2008. Kemudian, ia terpilih menjadi Wakil Bupati
Tangerang pada tahun 2008. Karir politiknya semakin meningkat ketika ia
terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten pada tahun 2012, mendampingi Gubernur
Ratu Atut Chosiyah. Setelah Ratu Atut tersangkut kasus korupsi, Rano Karno
diangkat menjadi Gubernur Banten pada tahun 2014 hingga 2017.
5. Mengapa Rano Karno Menjadi Politisi?
Alasan Rano Karno memasuki dunia politik adalah keinginannya
untuk melakukan perubahan positif di masyarakat, khususnya dalam bidang
pendidikan dan budaya. Dengan popularitas dan pengaruhnya sebagai seniman, Rano
Karno merasa dapat memberikan kontribusi lebih besar jika terjun langsung dalam
pemerintahan. Ia ingin memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan masyarakat,
serta melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah menjadi bagian dari
identitasnya.
Selain itu, Rano Karno juga dikenal memiliki restoran
bernama "Warung Si Doel," yang terinspirasi dari serial "Si Doel
Anak Sekolahan." Warung ini tidak hanya sekadar bisnis kuliner, tetapi
juga sebagai salah satu cara Rano Karno untuk menjaga dan mempromosikan budaya
Betawi melalui kuliner. Langkah ini menunjukkan kecintaannya pada budaya dan
niatnya untuk memperkenalkan budaya Betawi kepada masyarakat luas.
Kesimpulan
Rano Karno adalah seorang seniman multitalenta yang sukses
berkarir di dunia seni peran, musik, dan politik. Keputusannya menjadi politisi
didorong oleh keinginannya untuk berkontribusi lebih besar kepada masyarakat,
memajukan pendidikan, dan melestarikan budaya. Melalui berbagai peran, baik
sebagai aktor, penyanyi, maupun politisi, Rano Karno terus berupaya memberikan
dampak positif bagi bangsa dan negaranya.
Comments
Post a Comment