Pramono Anung Rano Karno Ungguli Quick Count Pilkada Jakarta. Apa faktor pemicunya?
Sebagaimana ditayangkan berbagai stasiun televisi, pasangan nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno sampai pukul 16.15 WIB berhasil mengungguli pasangan Ridwan Kamil Suswono dan Dharma Kun. Berbagai lembaga survei yang tayang di televisi dan media online mengumumkan perolehan suara versi Quick Count, lebih dari 49 persen, bahkan ada yang lebih dari 50 persen.
Sementara itu litbang Litbang Kompas telah meluncurkan hasil Quick Count (kompas.com 27/11/2024), pasangan Mas Pram Bang Doel meraup suara sebesar 50,01 persen. Apakah Pramono Anung akan memenangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan kemenangan satu putaran?
Warga Jakarta tentu harus menantikan hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta yang punya kewenangan secara hukum untuk menentukan kemenangan satu putaran atau harus dua putaran. Namun, berdasarkan kebiasaan yang terjadi selama pemilu di Indonesia, hasil real count tidak akan jauh berbeda dengan hasil quick count.
Sepertinya Pramono Anung mantan menteri di era Presiden Jokowi ini, bersama Rano Karno, yang terkenal dengan panggilan Si Doel, yang dalam Pilkada Jakarta ini mempunyai tagline Mas Pram Bang Doel ini akan berhasil mewujudkan Jakarta Menyala.
Faktor Anies dan Ahok
Kemenangan Pramono Anung pada Pilkada Jakarta banyak dipengaruhi oleh dua tokoh terkenal, yang sama-sama pernah menjadi Gubernur Jakarta, yaitu Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Uniknya adalah mereka semua sempat digadang-gadang untuk dicalonkan sebagai calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Relawan Anies dan Ahok, yaitu Anak Abah dan Ahoker akhirnya bersalaman dan sama-sama mendukung pasangan calon nomor urut 3. Selain itu, Cak Lontong sebagai campaign manager juga berhasil memadukan faktor seni dan media sosial untuk memenangkan pasangan Pramono Rano Doel Karno. Kampanye riang gembira yang menjadi slogan Mas Pram Bang Doel ini juga menjadi faktor penentu, bukan hanya berdasarkan janji kampanye atau visi misi.
Sementara itu endorsement dari Jokowi, Presiden Indonesia ke-7 maupun Prabowo Subianto tidak berhasil mempengaruhi "emosi" warga Jakarta seperti di Jawa Tengah. Bisa dikatakan endorsment dari Anies Ahok atau Anak Abah Ahoker merupakan salah satu kunci utama kemenangan Pramono Anung Rano Karno, sehingga Ridwan Kamil harus puas di urutan kedua.
Comments
Post a Comment