Posts

Showing posts with the label Puan Maharani

Followers

Menangkap Pesan Politik Megawati Pasca HUT PDI Perjuangan: Antara Pro Kontra & Pesona Politisi Senior

Image
  Megawati Soekarnoputri adalah politisi paling senior yang menjadi Ketua Umum partai, yaitu PDI Perjuangan. Pengalamannya yang panjang sejak jaman Orde Baru, dimana PDI atau Partai Demokrasi Indonesia saat itu diganggu oleh rezim Orde Baru, era Suharto.  Bukan hanya partainya, melainkan juga sosok Megawati itu sendiri, yang tidak leluasa dalam menjalankan kepemimpinannya, bahkan "dikudeta" dari luar, sehingga Megawati sempat kehilangan statusnya sebagai Ketua Umum.  Runtuhnya rezim Orde Baru yang ditandai lengsernya Suharto sebagai Presiden yang berkuasa 32 tahun, berakhir pula jaman gelap demokrasi yang represif. Kebebasan pun dimulai dalam dunia politik, yang ditandai dengan munculnya berbagai partai baru. Megawati pun "meninggalkan" PDI lama yang dipimpin oleh Suryadi, dengan "mendirikan" Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDI-P.  Megawati Soekarnoputri, Ketum PDI-P setelah memberikan nasi tumpeng pada HUT PDI Perjuangan kepada Presiden Joko W

Megawati Jagokan Ganjar Pranowo, Puan Maharani Atau Ada Kuda Hitam?

Image
Para pendukung dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Selasa, 10 Januari 2023 sedang harap-harap cemas menantikan pengumuman Megawati Soekarno Putri, Ketum PDI-P untuk umumkan calon presiden yang akan dijagokan untuk berlaga menghadapi rival terkuat pada Pemilu Serentak 2024. Apakah benar akan ada kejutan pada HUT PDI Perjuangan hari ini? Megawati Soekarno Putri, Ketum PDI Perjuangan (Image: bantennews.co.id)    Menurut "tradisi" tak tertulis, Megawati Soekarno Putri, Presiden RI ke 5, biasanya tidak terburu-buru dalam mengumumkan calon pemimpin untuk berlaga pada Pilkada, apalagi Pilpres. Biasanya pada detik-detik menjelang ditutupnya tengat waktu pendaftaran di KPU atau KPU Daerah. Ini sudah terjadi pada saat Ahok diumumkan pada Pilkada DKI Jakarta, 2017, bahkan pada saat akan umumkan Joko Widodo pada Pilpres 2014 maupun 2019. Apakah pada tahun politik ini, yang bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun PDI-P ke 50 ini Megawati akan mengubah tradis

Apakah Megawati Sudah Pasti Umumkan Capres Pada 10 Januari?

Image
 Jika "benar" Ketum PDI-P, Megawati Soekarnoputri umumkan capres pada ulang tahun PDI Perjuangan pada 10 Januari 2022, maka akan menjadi rekor tercepat. Biasanya menjelang begitu dekat dengan tengat waktu pendaftaran di KPU, seperti waktu daftarkan Ahok pada Pilkada Jakarta, atau ketika Jokowi didaftarkan sebagai capres pada 2014. Kabarnya ada dua nama yang mengerucut yang dijagokan sebagai kandidat penantang bakal capres lainnya, yaitu Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.  Di kubu elite PDI-P, ada yang mendukung Ganjar, ada juga yang lebih happy kalau Puan yang diusung oleh PDI-P.  Belum ada yang tahu, siapa yang ada di hati Megawati.  Sambil menanti waktu pengumuman yang resmi, yuk simak opini Yulianus Sunarto, pemerhati sosial dan politik. 

Puan atau Ganjar Pranowo yang akan dideklarasikan oleh Megawati sebagai Capres 2024?

Image
 Apakah pada 10 Januari 2023 Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI-P umumkan Capres 2024? Atau hanya perayaan hari ulang tahun PDI Perjuangan sebagaimana biasanya dengan hanya menyampaikan serta menegaskan pernyataan politik untuk memasuki tahun politik dan sudah pasti akan ada ucapan selamat tahun baru 2023.    Memang ada spekulasi yang selalu terjadi, apalagi Hasto Kristiyanto Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan serius mengatakan bahwa PDI-P akan mengumumkan siapa yang akan menjadi calon presiden 2024 pada momentum yang tepat.   Apakah 10 Januari 2023 akan menjadi momentum yang tepat?   Jika memang ada pengumuman siapa yang akan dicalonkan, apakah si rambut putih Ganjar Pranowo atau si rambut hitam Puan Maharani yang akan diumumkan sebagai kandidat presiden Indonesia untuk berlaga pada pemilu serentak 2024 mendatang?   Kalau bukan Ganjar atau Puan Maharani, maka siapa kuda hitam yang akan menadi kejutan pada saat Megawati Sukarnoputri mengumumkan bakal capres

Setelah Presiden Jokowi Remind Golkar Soal Capres - Ada Gundah Gulana Elite Parpol?

Image
 Setelah Presiden Joko Widodo mengingatkan Partai Golkar agar cermat dan tidak semberono dalam menentukan siapa calon presiden dan calon wakil presiden untuk berlaga pada pemilu serentak 2024, sepertinya mulai menunjukkan tanda-tanda terbukti.  Sampai saat ini Anies Baswedan belum bisa menuntaskan tugas dari Surya Paloh untuk menemukan jodohnya, calon wakil presiden agar bisa didaftarkan di KPU sekitar September 2023. Rencana Partai Nasdem untuk menggelar terbentuknya Koalisi Perubahan pada 10 November 2022, bertepatan dengan Hari Pahlawan juga batal.  Muncul opini yang kurang sedap terkait batalnya deklarasi tersebut, yang seharusnya bisa menjadi anti klimaks dari sorotan yang muncul belakangan ini, misalnya soal melorotnya presentase elektabilitas Partai Nasdem.  Surya Paloh, Presiden Jokowi dan Jusuf Kala dalam acara HUT Partai Golkar (rm.id) Sebagimana sudah dikatakan oleh Presiden Jokowi tentang tahun politik, suasana demokrasi di Indonesia semakin heboh karena terjadi banyak peri

Kejutan Setelah Anies Baswedan Dideklarasikan Surya Paloh Sebagai Capres 2024

Image
  Kabar politik tentang Calon Presiden 2024 tetap hangat meskipun ada berita penting lainnya. Litbang Kompas kembali melakukan survey, dan ada kejutan karena Ridwan Kamil, yang selama ini agak sepi dari pemberitaan tentang bursa Capres, ternyata elektabilitas Gubernur Jawa Barat, yang akrab disapa sebagai Kang Emil ini meningkat signifikan.  Apakah hasil survey ini akan menarik perhatian koalisi partai yang sudah ada atau partai politik yang belum tergabung dalam koalisi manapun akan melirik Ridwan Kamil sebagai Capres atau Cawapres? Memang masih terlalu dini untuk menentukan pilihan.  PDI Perjuangan sampai saat ini masih adem ayem, namun telah memanggil Ganjar Pranowo setelah menyatakan siap menjadi Capres 2024 di sebuah stasiun televisi. Ganjar, Gubernur Jawa Tengah ini diberikan teguran lisan oleh PDIP.  Anies Baswedan, Ganjar Pranowo & Ridwan Kamil, Prabowo Subianto & Puan Maharani, siapa di antara mereka yang akan benar-benar jadi Capres atau Cawapres 2024? (Image: Istimew

Apa Dampak Politik Bagi Nasdem, Puan, Ganjar & Prabowo Atau AHY Pasca Surya Paloh Deklarasikan Anies Baswedan?

Image
  Setiap keputusan yang diambil sebuah partai politik maupun ucapan dan gestur para elite atau politisi akan selalu ada dampaknya, baik kecil atau besar terhadap sebuah negara maupun partai politik itu sendiri. Meskipun dianggap terburu-buru, keputusan Partai NasDem untuk mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres NasDem, memang ada dampaknya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.  Dampak jangka panjang antara lain adalah elektabilitas Partai yang dipimpin Surya Paloh ini pada pemilihan legislatif ketika pemilu serentak digelar pada 2024 mendatan.  Karena itu pertanyaan tentang apakah akan dampak politik bagi Partai Nasdem maupun bagi politisi diluar partai ini seperti  Puan Maharani, bahkan juga Prabowo Subianto,  AHY dan tentu saja bagi Ganjar Pranowo setelah Surya Paloh dengan sangat optimis men deklarasikan Aanies Baswedan sebagai  Capres yang diandalkan Partai NasDem. Apakah aksi politik Surya Paloh ini akan memberi dampak positif bagi NasDem, terutama untuk membangun koali

Megawati - Jokowi: Politik Batu Tulis & Perjumpaan Puan - Airlangga di Monas. Maraton Politik PDIP?

Image
  Ada televisi yang menyebut bahwa PDI Perjuangan telah melakukan maraton politik karena ada dua pertemuan yang hampir bersamaan, dimana Presiden Jokowi bertemu Presiden ke 5 Megawati Sukarno Putri di Istana Batu Tulis, Bogor dan pertemuan santai Puan Maharani dengan Airlangga Hartarto di Monumen Nasional atau Monas.  Dua pertemuan tersebut tentu bukan sekadar kebetulan karena terjadi pasca Surya Paloh deklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 dari Partai NasDem. Belum lagi Anies rajin melakukan silahturahmi politik di tengah suasana banjir Jakarta. Setelah beremu Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Anies pun bertemu dengan Muhamad Rizieq Shihab, yang sudah menikmati masa bebas bersyarat setelah menjadi terpidana kasus pelanggaran prokes di masa pandemi.  Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan mendapat dukungan gaspol dari Habib Rizieq atau FPI, yang juga telah dibubarkan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pertemuan tersebut patut diduga merupa

Analisis Politik Unik: Filosofi Mahabharata Menjelang Pilpres 2024

Image
  Analisa politik para pengamat yang sering muncul di televisi nasional atau berbagai podcast yang semakin menjamur di Indonesia sudah biasa kita dengar, yang sudut pandangnya dari ilmu politik dan sosial arus utama. Jarang sekali ada pengamatan yang merujuk pada kearifan lokal, yang sudah ratusan tahun sudah eksis dalam budaya Indonesia.  Seorang pengamat politik & sosial budaya kontenporer, Y. Sunarto ternyata punya sudut pandang sangat unik dengan melihat blantika politik Indonesia terkini dengan referensi Mahabrata, khususnya menjelang perang Baratayudha.  Kalau kita membaca Buku Bhagawat Gita, maka kita akan bisa memahami bagaimana Sri Kresna dalam melihat Arjuna yang bimbang dan galau menjelang perang antara Pandawa Lima melawan pihak Kurawa.  Yang menarik pula bagaimana Sri Kresna sebagai Sais Kereta Perang Arjuna dalam merancang strategi untuk memenangkan pihak Pandawa.  Siapa Pilihan Sri Kresna?  Apakah Megawati dan tokoh elite politik lainnya akan memilih siapa sebagai ja

Respon pada Grace Natalie pasca Anies Baswedan dideklarasikan sebagai Capres NasDem

Image
 Benar pendapat para pengamat politik maupun klaim media televisi bahwa dinamika politik Indonesia makin hangat. Belum reda pemberitaan tentang deklarasi Partai NasDem untuk capreskan Anies Baswedan pada Pilpres 2024, Grace Natalie yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia atau PSI mengatakan bahwa PSI akan calonkan Ganjar Pranowo sebagai Capres dari PSI.  Sementara itu Anies Baswedan sudah bergerak dengan mengunjungi kantor DPP Partai Demokrat. Dengan mengenakan rompi Jak Lingko pada hari kerja, Jumat, 7 Oktober 2022. Anies bertemu Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.  Pertemuan mereka memang bukan pertama kalinya. Apakah pertemuan tersebut akan berujung pada pencalonan AHY sebagai Cawapres untuk mendampingi Anies? Jika itu benar bagaimana dengan calon rekan koalisi lainnya, yaitu PKS? Akankah PKS siap menerima pasangan Anies - AHY? Sebagaimana sudah diwartakan berbagai media, Grace Natalie yang pernah menjadi penyiar televisi ini menyebutkan bah

Pertemuan Politik Prabowo & Puan Maharani. Bagaimana Nasib Karir Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?

Image
 Pada saluran televisi nasional ada breaking news, telah terjadi pertemuan politik antara Prabowo Subianto dengan Puan Maharani. Prabowo adalah Ketua Umum Partai Gerindra dan juga Menteri Pertahanan, sedangkan Puan Maharani adalah salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan yang merupakan Ketua DPR RI di era Presiden Joko Widodo.  Pada pertemuan tersebut, selain menyebutkan tentang kedekatan keluarga mereka, bukan hanya pada jaman sekarang, melainkan hubungan baik antara kakek Prabowo dengan Bung Karno, yang juga merupakan kakek dari Puan Maharani - ternyata Puan Maharani juga sempat mencoba kuda kesayangan Prabowo.  Pertemuan mengejutkan ini memang belum mengarah pada koalisi seperti yang sudah terjadi pada beberapa partai lain seperti Golkar, PAN, Partai Persatuan Pembangunan maupun antara Partai Gerindara dengan Partai Kebangkitan Bangsa.  Puan Maharani menyebutkan bahwa pertemuan tersebut untuk persiapan Pemilihan Presiden 2024, meskipun belum ada pembicaraan tentang apakah keduanya akan m

Relawan & Elite Partai Politik Perlu Mencermati Simulasi Lembaga Survey Tentang Peluang Duet Capres Ini

Image
  Ada yang mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menimang-nimang siapa yang paling pas menjadi penerus Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024. Meskipun begitu, tidak sedikit pengamat, media sosial dan penelitian melalui survey yang dilakukan untuk mengukur isi hati masyarakat tentang siapa yang akan berlaga atau diunggulkan Capres 2024.   Sementara itu Denny JA dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada kandidat presiden yang masuk katagori capres kelas premium untuk Pilpres 2024 mendatang. Menurut Denny dari semua calon presiden terkuat belum ada figure yang memiliki tingkat elektabilitas di atas 25 persen.   Terkait hal itu situs terkenal CNNIndonesia.com (3/7/2021) melaporkan apa yang dikatakan Adjie Alfaraby, peneliti LSI pada 17 Juni 2021 lalu, bahwa, "Semua capres yang namanya mengemuka ke publik, termasuk capres veteran Prabowo Subianto, elektabilitasnya hanya di bawah 25 persen," Warga sedang mengamati poster berisi foto p

Apakah Kendaraan Politik Untuk Ganjar Pranowo Dari PDIP Atau Partai Lain?

Image
  Anies Baswedan, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, juga AHY dan Moeldoko sudah pernah masuk dalam lingkaran Capres 2024, begitu pula Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Beberapa lembaga telah melakukan polling atau survey terhadap mereka. Apakah benar elektabilitas yang tinggi belum menjadi garansi untuk mendapatkan kendaraan politik dan sambutan karpet merah dari Partai Politik, apakah tempat sang tokoh bernaung maupun dari partai lain?  Ganjar Pranowo yang kini sedang menjalankan periode ke 2 sebagai Gubernur Jawa Tengah, juga seorang kader penting di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, juga pernah dua kali menjadi anggota DPR RI di Senayan Jakarta, ternyata sampai saat ini telah meraih elektabilitas tinggi di atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.  Menurut survey yang dilakukan  Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Elektabilitas  Ganjar Pranowo adalah 35,3 persen. Lalu disusul Prabowo Subianto 30,8 persen. Sementara itu Anies Baswedan adalah 25,5 persen

Capres Perempuan Atau Pria Yang Paling Sreg Di Hati Warga?

Image
  Amerika Serikat sekarang sudah punya Wakil Presiden perempuan setelah Joe Biden dan Kamala Harris mengalahkan Donald Trump. Namun USA yang dipandang sebagai negara paling demokratis ini belum pernah memiliki presiden perempuan seperti Indonesia. Di tengah hebohnya polemik tentang acara Puan Maharani yang tidak mengundang Ganjar Pranowo pada acara PDI Perjuangan di Semarang, wacana capres atau cawapres perempuan kembali mencuat.  Pengalaman Indonesia yang pernah memiliki Wapres dan Presiden perempuan yaitu Megawati Sukarno Putri di episode awal reformasi memang menarik. Ketika Megawati ikut Pilpres 2009 melawan Susilo Bambang Yudhoyono alias, yang diusung Partai Demokrat, partai yang sangat baru ketika itu - ternyata pemilihan presiden pertama yang langsung dipilih oleh rakyat itu tidak berhasil dimenangkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan. SBY pun dua kali berturut-turut terpilih.  Apakah akan ada perempuan yang akan dicalonkan sebagai Capres atau Cawapres pada Pilpres 2024? Di abad te

Seriuskah Gerindra usung Prabowo di Pilpres 2024 dengan PDI Perjuangan?

Image
  Setelah media mainstream ramai menampilkan berita tidak diundangnya Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng pada acara PDI Perjuangan yang dihadiri Puan Maharani, Ketua DPR di Semarang, Partai Gerindra seperti menemukan momentum. Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gerindra mengungkapkan bahwa Gerindra buka opsi untuk usung Prabowo Subianto bersama PDI P pada Pilpres 2024 mendatang.  Politik di Indonesia memang sangat dinamis, cepat dan kadangkala mengejutkan.  Puan Maharani atau Ganjar yang akan jadi pasangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang? (tribunnews.com) Pada 2024, Presiden Joko Widodo akan menuntaskan era Jokowi 2 Periode, dan akan dipilih penerusnya pada Pemilu Serentak 2024, meskipun ada wacana Jokowi 3 Periode. Yang unik, ada juga wacana untuk mengusung Jokowi Prabowo. Hal itu dicetuskan oleh pengamat politik terkenal di Indonesia, Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indobarometer.  Kalau misalnya benar Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet P

Antara Mahasiswa & Pilpres 2024

Image
Sejak ada pemilihan presiden secara langsung di Indonesia, baik partai politik dan warga +62 memiliki peluang untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden. Namun harus diakui demokrasi di Indonesia memang belum terlalu dewasa, baik dalam cara pandang maupun dalam aksi dan proses berdemokrasi di negeri Nusantara yang sangat majemuk ini.  Pikiran calon pemilih belum sepenuhnya didasarkan pada alasan logis seperti prestasi, kinerja dan program yang ditawarkan oleh para kandidat, baik yang ditawarkan oleh para calon legislatif (caleg), calon kepala daerah maupun pasangan capres dan cawapres. Ternyata ini bukan hal aneh.  Di negeri yang punya pengalaman panjang dalam berdemokrasi seperti di Amerika Serikat pun "emosi jiwa" dalam berpolitik pun terjadi, dan ini sangat terang benderang terjadi pada US Election 2020 antara Donald Trump VS Joe Biden.  Yang penting apa yang sudah terjadi di Amerika Serikat maupun yang pernah dialami Indonesia pada Pilpres 2019 dan terutama pada P

Total Pageviews

Real Information