Global & Indonesian Hot 🔥Topic

 Mengocok ulang sebuah kabinet atau reshuffle adalah hal biasa dalam pemerintahan. Reshuffle Kabinet bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan dilakukan pula oleh para presiden atau perdana menteri di negara-negara lainnya.  Tujuan reshuffle itu sendiri bisa bermacam-macam, apakah karena alasan kinerja pada kementerian tertentu, bisa juga karena alasan politis atau karena ada salah satu menteri mengundurkan diri. Presiden atau perdana menteri suatu negara juga akan mengganti menterinya yang berhalangan tetap, misalnya meninggal dunia.  Setelah isu reshuffle kabinet sempat redup pasca Anies Baswedan dideklarasikan oleh Surya Paloh sebagai bakal calon presiden versi Partai NasDem, isu reshuffle ini muncul dan beberapa pihak meminta agar para menteri yang berasal dari NasDem agar mengundurkan diri. Ada pula yang meminta Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan reshuffle.  Belakangan ini isu reshuffle kabinet kembali menguat, dan ada spekulasi menteri yang akan digantikan, bahkan suda

  Sering disebutkan bahwa dinamika politik di Indonesia sangat dinamis. Begitu pula pada saat pandemi global yang belum berakhir, ternyata wacana politik sangat beragam. Perbincangan serius dan santai berlangsug di berbagai media, baik di televisi nasional maupun di media sosial seperti Capres 2024, Jokowi 3 Periode, dan berita terkait penanganan Covid-19. Ternyata wacana reshuffle kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo kembali muncu l.  Isu baru ini muncul ketika Presiden Jokowi menerima pimpinan 7 Partai Politik termasuk Partai Amanat Nasional atau PAN. Jika pertemuan yang berlangsung kemarin (Rabu) 25 Agustus 2021. Sebagaimana disiarkan oleh Metro TV ketika mewawancarai Hanta Yuda, Direktur Eksekutif Poltracking - disebutkan bahwa PAN akan menjadi sahabat baru  dalam partai koalisi yang mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 yang lalu, sedangkan PAN ketika itu mendukung Prabowo Subianto, yang akhirnya menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.  Foto dokume