Jakarta Banjir. Warga Ingat Ahok, Jokowi & Ali Sadikin
Manusia ingat sesuatu atau seseorang ketika terjadi peristiwa tertentu. Mungkin itu sebuah pengalaman pribadi atau orang lain. Kenangan dan apa yang dialami bisa sebuah peristiwa yang menyenangkan maupun hal yang membuatnya kecewa. Banjir juga membuat orang teringat sejarah hidupnya maupun kota tempatnya berdomisili seperti warga Jakarta di era pandemi global ini.
Jakarta banjir lagi. Banyak video yang muncul di berbagai media sosial selain laporan berita oleh televisi nasional dan media aliran utama lainnya. Begitu pula di media sosial. Terjadi banyak percakapan yang membahas tentang banjir yang membuat warga Ibukota RI ini mengungsi karena tempat tinggalnya terendam banjir.
Penyebab banjir memang selalu dimulai oleh hujan yang jatuh dari langit. Meskipun begitu, hujan bukanlah pemeran utama yang menyebabkan banjir. Berbeda dengan gempa bumi yang belum bisa diprediksi kapan akan datang, hujan dan fenomena cuaca lainnya sudah mampu diprediksi dengan ilmu dan teknologi yang kian canggih. Karena itulah para pemangku kebijakan, terutama para gubernur, bupati, walikota dan pihak terkait akan mampu mengantisipasinya.
Anies Baswedan menyebut banjir yang merundung Jakarta karena mendapat kiriman dari Depok dan Bogor. Belakangan ini muncul lagi tentang janji Anies Baswedan tentang program naturalisasi sungai Ciliwung. Ketika Pilkada Jakarta 2017, Anies tidak tertarik untuk melaksanakan program normalisasi sungai dan kali Ciliwung yang sudah dijalankan oleh para gubernur sebelumnya, baik Ahok maupun Jokowi sebelum jadi Presiden RI pada 2014.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono sempat mengingatkan Anies tentang normalisasi yang terhenti karena masalah pembebasan lahan, namun Anies bersikukuh akan menjalankan naturalisasi.
Di saat banjir yang kembali melanda Jakarta, ada perbincangan menarik pada tayangan berikut ini.
Comments
Post a Comment