Pasca Heru Budi Hartono, Jakarta Mencari Figur Cagub & Cawagub Yang Bisa Kerja?
Obrolan politik di malam hari maupun di siang bolong memang lebih banyak didominasi perbicangan tentang safari politik, yang makin seru pasca Anies Baswedan dideklarasikan oleh Surya Paloh sebagai Capres versi Partai NasDem, meskipun perlu kerja keras agar terbentuk koalisi yang pas agar Anies bisa didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada 2023.
Pembicaraan tentang Pilkada, khususnya untuk Jakarta belum banyak yang membicarakan, meskipun sudah ada yang mengulasnya di media sosial. Gubernur Jakarta memang punya posisi strategis dalam peta politik Indonesia, terutama setelah Jokowi terpilih sebagai Gubernur Jakarta pada 2012, lalu terpilih sebagai Presiden RI pada 2014, dan kini sedang menyelesaikan pemerintahan periode keduanya.
Apakah Anies ingin mengulang sejarah itu? Waktu yang akan menentukan, apakah ambisi politiknya atau kemauan Partai NasDem dan siapapun yang sepakat dengan Anies dengan segala rekam jejaknya selama menjadi Gubernur Jakarta, dan sebelumnya ketika menjadi Menteri Pendidikan Nasional, kemudian proses pembentukan koalisi oleh Partai Nasdem - adalah penting dicermati sebelum ambisi tersebut benar-benar menjadi fakta sebagai Capres 2024 yang terdaftar di KPU.
Mungkin menarik untuk menganalisis bagaimana proses pikiran warga Jakarta beserta para politisi, elite politik dan para pengamat tentang siapa yang akan menjadi DKI 1 dan DKI 2.
Bahwa Aies Baswedan sudah digantikan oleh HeruBbudi Hartono
sebagai gubernur DKI Jakarta dan telah melakukan gebrakan misalnya dibukanya Balaikota Jakarta seperti pada jaman Ahok sehingga warga DKI Jakarta bisa
mengadukan permasalahan yang mereka hadapi dan rasakan.
Ada yang bilang bahwa Jokowi dan Ahiok sudah balik ke Balai Kota Jakarta, dalam wujud Heru Budi Hartono?
Comments
Post a Comment