Followers

Menangkap Pesan Politik Megawati Pasca HUT PDI Perjuangan: Antara Pro Kontra & Pesona Politisi Senior

 Megawati Soekarnoputri adalah politisi paling senior yang menjadi Ketua Umum partai, yaitu PDI Perjuangan. Pengalamannya yang panjang sejak jaman Orde Baru, dimana PDI atau Partai Demokrasi Indonesia saat itu diganggu oleh rezim Orde Baru, era Suharto. 

Bukan hanya partainya, melainkan juga sosok Megawati itu sendiri, yang tidak leluasa dalam menjalankan kepemimpinannya, bahkan "dikudeta" dari luar, sehingga Megawati sempat kehilangan statusnya sebagai Ketua Umum. 

Runtuhnya rezim Orde Baru yang ditandai lengsernya Suharto sebagai Presiden yang berkuasa 32 tahun, berakhir pula jaman gelap demokrasi yang represif. Kebebasan pun dimulai dalam dunia politik, yang ditandai dengan munculnya berbagai partai baru. Megawati pun "meninggalkan" PDI lama yang dipimpin oleh Suryadi, dengan "mendirikan" Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDI-P. 


Pengalaman diuyel-uyel itu membuat Megawati bangkit dari keterpurukan, dan memenangkan Pemilu pertama di era reformasi, dan menjadikan PDI-P sebagai partai terbesar sampai saat ini, bukan hanya telah mengantongi 20 persen presidential trreshold di parlemen, yang bisa mencalonkan kadernya sendiri, tanpa harus berkoalisi. 

PDI-P juga mempunyai kader dari sebuah kota kecil di Jawa Tengah, seorang "tukang kayu" berkualitas eksport, yang meniti karir di PDI-P, dan dua periode menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, lalu menjadi Presiden RI, dengan masa bakti dua periode, yang terkenal dengan hastag #jokowi2periode 

PDI Perjuangan juga banyak mempunyai kader yang menjadi kepala daerah dari tingkat walikota, kabupaten dan provinsi. Fakta ini membuat partai berlogo banteng dengan moncong putih, yang memegang teguh asas Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika ini, setelah dua kali menguasai parlemen, partai ini punya peluang untuk hattrick, baik di parlemen maupun di tahta RI 1. 

Namun, yang membuat banyak kalangan heran dan tidak sabar, kapan Megawati akan mendeklarasikan calon presiden, sebagaimana telah dilakukan oleh Surya Paloh yang mencapreskan Anies Baswedan?

Para elite partai politik, pengamat dan hampir semua media mainstream, media online maupun media sosial sudah merasa dan menduga bahwa pada HUT ke 50 PDI Perjuangan, Megawati akan mengumumkan Capres 2024. 

Namun, dugaan itu meleset, yang mungkin membuat para pendukung tokoh tertentu, misalnya pendukung Ganjar Pranowo atau Puan Maharani, dan partai lain, yang ingin menjadikan pengumuman soal Capres pada HUT PDI-P itu sebagai tonggak serta alasan kuat untuk mengambil keputusan siapa yang akan diusung atau didukung sebagai Capres, yang dibarengi dengan pengukuhan koalisi yang lebih solid. 

Terlepas dari perasaan kecewa dan banyaknya tokoh yang kecele, namun pesan politik Megawati Soekarno Putri dalam pidatonya yang lumayan panjang saat orasi politik di HUT PDI-P itu bisa dilihat dan ditanggapi dari berbagai sudut pandang, baik positif, untuk dijadikan bahan obrolan santai sambil menyeruput kopi atau disikapi dengan nada nyinyir, kecewa atau malah merasa lega. 

Adalah menarik untuk menyimak bagaimana pendapat dua pengamat pada tayangan berikut ini, yaitu Yulianus Sunarto dan Baron Danardono Wibowo. 



Comments

Total Pageviews

Trending Topic

125 Orang Tewas: Ricuh Pasca Laga Arema FC VS Persebaya

Testimoni Istri Pendiri Partai Demokrat Sebelum Kubu Moeldoko Konpres di Hambalang

Pernikahan Kaesang & Erina | Apa Dampaknya Untuk Indonesia?

KPK Panggil Anies Baswedan

Capres 2024 Sudah "Nyata" Ada atau Masih Misteri?

Progress of Jakarta MRT project

Nasib Jakarta Pasca Anies Baswedan Ditentukan PLT atau Gubernur Baru Hasil Pilkada 2024?

Special massage services at a barbershop in Jakarta

Discover Reog Ponorogo an attractive dance in Indonesia

Habib Kribo Bersuara Lantang Soal Pilpres & Capres 2024

Real Information