Gejala & Tips Mencegah Penyakit Diabetes Berdasarkan Data Indonesia dan Dunia
Penyakit diabetes adalah kondisi yang ditandai oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya, seperti kerusakan saraf, ginjal, mata, jantung, dan pembuluh darah. Oleh karena itu, penting untuk mencegah diabetes sebelum terlambat.
Cara mencegah diabetes meliputi:
Menjaga berat badan ideal. Obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin dengan baik untuk mengolah gula darah. Untuk mengetahui berat badan ideal Anda, Anda bisa menggunakan Kalkulator BMI dari Hello Sehat1.
Menerapkan pola makan sehat. Hindari makanan dan minuman yang tinggi gula, kalori, dan lemak jenuh, seperti makanan olahan, kue, es krim, minuman bersoda, dan jus buah kemasan.
Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang mengandung banyak serat dan karbohidrat kompleks. Serat dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan rasa kenyang. Karbohidrat kompleks dapat memberikan energi yang lebih lama dan stabil.
Menjalani olahraga secara rutin. Olahraga dapat membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efektif dan menurunkan kadar gula darah. Olahraga juga dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan jantung.
Anda disarankan untuk berolahraga minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu. Anda bisa memilih olahraga yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau aerobik.
Menghindari merokok dan minum alkohol. Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko diabetes karena dapat merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Selain itu, merokok dan minum alkohol juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke yang merupakan komplikasi dari diabetes.
Memeriksakan gula darah secara berkala. Pemeriksaan gula darah dapat membantu mendeteksi adanya gangguan toleransi glukosa (prediabetes) atau diabetes dini.
Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat sebelum kondisi Anda bertambah parah.
Anda disarankan untuk memeriksakan gula darah setiap 3 tahun sekali jika Anda berusia di atas 45 tahun atau memiliki faktor risiko lain seperti riwayat keluarga dengan diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi.
Data dari Indonesia dan dunia menunjukkan bahwa diabetes adalah penyakit yang cukup serius dan banyak diderita oleh orang-orang di berbagai negara.
Berikut adalah beberapa data terkait diabetes:
Menurut International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021 terdapat 537 juta orang dewasa (usia 20-79 tahun) atau 1 dari 10 orang dewasa di seluruh dunia yang hidup dengan diabetes2. Diabetes juga menyebabkan 6,7 juta kematian atau 1 tiap 5 detik.
Tiongkok menjadi negara dengan jumlah orang dewasa pengidap diabetes terbesar di dunia dengan 140,87 juta orang pada tahun 20213. Disusul oleh India dengan 74,19 juta orang, Pakistan dengan 32,96 juta orang, dan Amerika Serikat dengan 32,22 juta orang.
Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta orang pada tahun 20213. Dengan jumlah penduduk sebesar 179,72 juta orang, ini berarti prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 10,6%2.
IDF mencatat bahwa 4 dari 5 orang pengidap diabetes (81%) tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah2. Ini juga yang membuat IDF memperkirakan masih ada 44% orang dewasa pengidap diabetes yang belum didiagnosis.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2018 Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah penyandang diabetes usia 20-79 tahun sekitar 10,3 juta orang4.
Menurut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 8,5%5. Diabetes juga menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke.
Menurut data IDF, total pengeluaran kesehatan yang terkait dengan diabetes di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 6.302,4 juta dolar AS atau sekitar 21.171,3 miliar rupiah2. Pengeluaran kesehatan per orang dengan diabetes sebesar 323,8 dolar AS atau sekitar 1.087,7 ribu rupiah.
Menyikapi data tersebut adalah dengan cara berpikir positif, dan melakukan pencegahan sebagaimana telah diungkap pada bagian awal artikel ini.
Pastikan untuk membagi informasi ini ke jejaring media sosial anda, sehingga keluarga dan para sahabat juga mengetahui manfaat dari artikel penting ini.
Comments
Post a Comment