Kaesang & Erina. Pernikahan Abad Ini
Dua sejoli, Kaesang Pangarep & Erina Gudono merupakan pernikahan abad ini, yang bukan sekadar sebuah resepsi pernikahan dan ritual biasa. Detik-detik acara pernikahan Kaesang dengan Erina merupakan simbol penting untuk pelestarian adat istiadat dalam keberagaman budaya Nusantara.
Sejak masa persiapan dari prewedding photo sampai upacara yang megah ini, pernikahan Kaesang dengan Erina juga membangkitkan ekonomi lokal, baik di Solo maupun Yogyakarta dan sekitarnya. Para tamu undangan yang datang dari berbagai kota juga membantu sektor akomodasi dan transportasi, begitu pula pariwisata.
Menyaksikan langsung di tempat acara atau melalui siaran televisi, baik di Royal Ambarukmo, Yogyakarta maupun di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, setiap momen dari pernikahan Erina dengan Kaesang, putera bungsu Preside Jokowi menjadi pertanda yang sangat baik, bahwa Indonesia masih eksis dalam pelestarian seni budaya di tengah gempuran pengaruh budaya asing.
Upacara dan resepsi pernikahan Kaesang dengan Erina bisa menjadi inspirasi untuk warga Indonesia lainnya untuk tetap menjaga serta ikut melestarikan kekayaan budaya Nusantara, misalnya dalam resepsi pernikahan, tentu disesuaikan dengan kondisi keluarga masing-masing.
Bahwa upacara adat tidak harus diselenggarakan dengan biaya besar. Selalu ada cara untuk melestarikan budaya kita sendiri dengan budget yang diatur secara cermat, namun ada nuansa serta suasana yang bisa diwujudkan dengan biaya terjangkau.
Indonesia memiliki berbagai upacara adat yang sudah berlangsung ribuan tahun di berbagai daerah, bukan hanya di Pulau Jawa dan Bali. Upacara dan seni budaya tradisional yang berdasarkan kearifan lokal juga sangat banyak di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Papua, dan pulau-pulau lainnya di seantero Indonesia.
Keindahan seni budaya yang begitu beragam itu merupakan aset yang sangat berharga, yang kalau dikelola dengan bijaksana dan cerdas, bisa menjadi sarana paling ampuh untuk mendukung "ekspor" yang tanpa mengirim apapun ke luar negeri, yaitu pariwisata budaya di setiap daerah.
Tentu saja seni budaya lainnya di bidang kerajinan tangan seperti batik, patung, lukisan dan aneka hasil karya lainnya bisa menjadi produk dengan nilai tambah yang sangat tinggi untuk menjadi komoditi yang bisa mendatangkan devisa jika dieksport dengan pemasasaran cerdas oleh swasta, dengan dukungan setiap para kepala daerah di Indonesia.
Pendapatan asli daerah pun akan meningkat kalau para bupati, walikota dan para gubernur mau mengubah cara pandang yang hanya mampu mengeksploitasi sumber daya alam. Mereka yang dipilih oleh rakyat di setiap Pilkada ini, seharusnya punya "mindset" yang memberdayakan sumber daya manusia dengan membangkitkan kreativitas dan intelegensia warganya sendiri di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya.
Industri seni musik dan film serta games di Amerika Serikat, kemudian Jepang, Tiongkok, Hong Kong, India dan Kores Selatan telah membuktikan, bahwa di tengah krisis apapun, dunia seni dan kreativitas lainnya, industri kreatif yang berdasarkan teknologi dengan memaksimalkan kekayaan seni budaya, maka negara-negara tersebut punya aset yang bisa diekspor ke manca negara.
Kiranya Kaesang, yang juga generasi milenial yang kreatif ini bisa mencerahkan kawula muda dan generasi yang lebih tua, baik yang sedang aktif di pemerintahan maupun di parlemen agar menjadikan resepsi dan upacara pernikahan Kaesang dan Erina sebagai momentum untuk memberdayakan aset seni budaya yang ada di daerah masing-masing untuk kesejahteraan warga di seantero Nusantara.
Sebuah tayangan tentang pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono: \
Comments
Post a Comment