Setelah Tragedi Kanjuruhan Muncul Suara dari IPW kepada Kapolri terkait Liga 1
Kerusuhan yang terjadi pasca kemenangan Persebaya atas rival bebuyutannya, Arema FC dengan skor 2 - 3 adalah tragedi paling mengenaskan dalam sejarah sepakbola Indonesia. Kompetisi Liga 1 yang selalu berlangsung pada jam prime time ini memang sangat memilukan. Di antara korban tewas ada pula anggota polisi yang menjadi korban kerusuhan ini.
Peristiwa sedih dan kelam ini terjadi setelah wasit meniup peluit panjang sebagai tanda pertandingan berakhir di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 127 orang tewas, dan 180 orang lainnya luka-luka akibat kerusuhan yang terjadi usai laga tersebut. Terjadi pula kerusakan pada fasilitas stadion dan peralatan pertandingan, bahkan mobil polisi pun ikut menjadi korban amukan suporter Aremania.
Imbas dari peristiwa yang terjadi pada kompetisi Liga 1 di Malang tersebut telah memunculkan suara dari Data Wardana, Sekjen Indonesia Police Watch (IPW) agar kompetisi Liga 1 ini dihentikan. Lebih lanjut Wardana juga mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo supaya mencabut ijin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang diselenggarakan oleh PSSI.
Disebutkan pula tersebut IPW juga meminta Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mempidanakan panitia penyelenggaran laga Arema versus Persebaya pada Sabtu (1/10/2022). Dalam pernyataan tersebut IPW menegaskan bahwa, "Jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini, harus diusut tuntas pihak kepolisian, Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja seperti hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada bulan Juni lalu,"
Comments
Post a Comment