Nasib Nelayan Desa Kedonganan Yang Berubah. Ini Rahasianya
Mindset masyarakat Desa Adat #Kedonganan berubah setelah ada LPD Bali yang digagas oleh Profesor Ida Bagus Mantra, Gubernur Bali, sehingga warga desa di pulau indah yang terkenal dengan pariwisata budaya ini menjadi lebih sejahtera, bukan hanya sebagai penonton gemerlapnya pariwisata Bali.
Mantan Camat Kuta, I Gde Nurjaya yang pernah menjadi pejabat penting Pariwisata Bali bersama I Ketut Madra, tokoh desa Adat Kedonganan dan pernah menjadi pengurus LPD Kedonganan akhirnya membuka rahasia unik dari desa nelayan ini. Dari masyarakat nelayan yang termaginalisasi sebagaimana desa nelayan lainnya di Indonesia, ternyata dengan kreativitas bisnis dan solusi keuangan, dengan memaksimalkan Lembaga Pembangunan Desa atau LPD Desa Adat Kedonganan yang terletak di Kecamatan Kuta Tengah ini, akhirnya warga desa maupun para nelayan menjadi tuan rumah di desanya sendiri.
Ada banyak unit usaha yang didirikan seperti cafe, rumah ikan bakar, restaurant dan sarana penunjang lainnya, yang dikelola oleh masyarakat desa Kedonganan dengan menunjuk warga yang dianggap mampu dan profesional.
Jumlah tenaga kerja yang bekerja di berbagai sektor, khususnya di bar can cafe ini sekitar 1200 orang. Yang menarik adalah selain ada multiplier effect yang diakui di dunia ekonomi, juga memberikan manfaat lain secara budaya dan adat istiadat yang dilandasi Agama Hindu ini, sehingga budaya Bali yang kadangkala menjadi beban di sebagian masyarakat Bali, khususnya di desa Kedonganan ini, maka berkat kerja keras dan peranan para tokoh desa serta dukungan penuh dari Provinsi Bali, maupun Kabupaten Badung, desa yang dulunya miskin ini kini menjadi lebih makmur.
Bahkan mereka yang
terlibat dalam kegiatan bisnis dengan dukungan keuangan dari LPD Desa Adat
Kedonganan ini, masyarakat yang bekerja dan bergabung di komunitas bisnis unik
ini juga menikmati passive income setiap bulan, selain mendapatkan penghasilan
lain-lain dari kegiatan bisnis pariwisata di desa yang memiliki pantai yang
sangat indah ini.
Suksesnya desa ini dengan financial engineering yang luar biasa ini bisa menjadi tempat untuk studi banding para anggota DPR maupun para pejabat di Indonesia, tanpa harus studi banding ke luar negeri, jika mereka serius untuk membangun sektor pedesaan, bahkan bisa diterapkan di RT RW, Kelurahan dan Kecamatan, seperti telah dilakukan oleh banjar dan kelurahan di Kedonganan, maupun desa lain di Bali.
Agar mendapat pengalaman yang lebih lengkap, yuk simak tayangan inspiratif ini.
Jika artikel ini menginspirasi, ayo kita bagikan kepada semua jejaring media sosial agar makin banyak warga Indonesia, baik di desa maupun di kota semakin sejahtera dan bahagia.
Comments
Post a Comment