Followers

Makna Semangat '45 & Kemenangan Ginting di Era Digital Seperti Apa?

 Kemajuan teknologi yang semakin pesat memang sulit ditolak oleh siapapun juga, meskipun oleh orang yang menolak untuk menggunakan perangkat digital seperti smartphone, gadget, dan sebagainya. Begitu pula orang yang menolak pembangunan infrastruktur, apakah mereka mau menggunakan atau tidak, mereka akan tetap merasakan dampaknya secara tidak langsung. 

Menolak perubahan artinya akan menjadi dinosaurus, yang pada akhirnya punah. Pada abad ke 19 ada revolusi industri, ketika mesin uap ditemukan, begitu pula penemuan teknologi lainnya di berbagai bidang, banyak yang terkejut - dari yang menolak sampai yang semangat menghadapi perubahan. 

Mereka yang berpikiran terbuka senang menghadapi setiap perubahan dan beradaptasi, sehingga segera mengikuti perubahan tanpa harus "terpuruk". Mereka yang menolak perubahan atau pura-pura tidak tahu ada perubahan pada dasarnya akan terjebak dalam pikirannya yang picik. Menyalahkan perubahan yang akan terus terjadi, apalagi takut menghadapinya akan membuat mereka tertinggal dari kemajuan jaman. 

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diumumkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama Bangsa Indonesia juga merupakan sebuah perubahan dari cara berpikir di era kolonial (penjajahan) menjadi berpikir tentang arti kebebasan yang akan mengantar bangsa Indonesia berubah sebagai bangsa yang mandiri, meskipun dalam perjalanannya menuju gerbang emas kemerdekaan penuh rintangan. 

Untungnya bangsa kita kaya dengan kearifan lokal, misalnya dengan cetusan "Semangat '45", yang masih sering diucapkan sampai saat ini. Misalnya ketika kita melihat bagaimana semangatnya teman kita atau anggota keluarga kita sedang berusaha untuk meraih impiannya, entah di dunia kerja, olahraga atau bisnis, kita memberi dukungan dengan menyerukan: "Ayo berjuang dengan Semangat '45.

Ujaran Semangat '45 sudah menjadi "the magic word" yang menginspirasi jutaan orang di Indonesia di kala sedang berjuang dalam berbagai aktivitas. Bahkan, ketika ada anak muda yang patah hati karena putus cinta diberi motivasi oleh para sahabatnya agar segera move on dengan semangat yang sama, apalagi kalau ada atlet nasional yang sedang bertanding dalam cabang olahraga bulutangkis, misalnya ketika Anthony Sinisuka Ginting, menjadi juara Singapore Open 2022 yang mengalahkan Kodai Naraoka (Jepang). 

Sudah lama Ginting gagal dalam berbagai kejuaraan bulutangkis. Apakah kemenangan Ginting terinspirasi dengan Semangat '45? Itulah yang bisa kita rasakan, bahwa semangat yang digaungkan dengan lantang oleh para pejuang di era perang atau jaman penjajahan tetap relevan di era digital. 

Apakah kita terkejut ketika Ginting dengan dramatis membanting raketnya yang mahal itu setelah sukses mengalahkan Naraoka di Singapore Open? Entah itu luapan hati terdalam Ginting yang selama ini memendam perasaan karena "dikritik" atau diejek karena sering kalah daripada menang. Kemenangan tersebut justru adalah buah dari perjuangan kerasnya  meskipun harus jatuh bangun. 

Meskipun bangsa Indonesia punya aneka pepatah dan pribahasa yang pada intinya memberi inspirasi serta motivasi agar kita tetap semangat dan tidak mudah menyerah, serta berbagai nasihat luhur agar tidak mudah mengejek orang lain, namun di media sosial hampir tiap hari selalu ada bermacam kata, kalimat atau ujaran yang menghina bangsa sendiri karena alasan tertentu, terutama alasan politik, persaingan dan sebagainya. 

Kemenangan Ginting di Singapore Open 2022 sesungguhnya bisa menjadi makna baru tentang arti Semangat '45, bahwa bangsa Indonesia bisa melalui setiap tantangan yang ada saat ini maupun di masa depan. Dibandingkan dengan negara-negara lain, yang kesulitan menghadapi dampak perang Rusia VS Ukraina, yang berdampak buruk pada ketahanan pangan dan energi, Indonesia masih bisa bertahan dengan dengan cukup baik. 

Mungkin kemenangan Ginting yang mengalahkan Kodai Naraoka atlet bulutangkis asal negeri Sakura ini bisa menjadi momentum di era digital agar kita siap menghadapi setiap perubahan yang akan terus bergulir di berbagai bidang. Tak ada alasan lagi untuk menyalahkan siapapun. Sangat bijak kalau kita ikut berkontribusi demi negara kita secara nyata dengan aksi positif, bukan hanya bisa melontarkan kritik tanpa solusi. 

Yuk simak reaksi terhadap Ginting setelah banting raket bulutangkis di Singapore Open. 





Comments

Total Pageviews

Trending Topic

125 Orang Tewas: Ricuh Pasca Laga Arema FC VS Persebaya

Testimoni Istri Pendiri Partai Demokrat Sebelum Kubu Moeldoko Konpres di Hambalang

Pernikahan Kaesang & Erina | Apa Dampaknya Untuk Indonesia?

KPK Panggil Anies Baswedan

Capres 2024 Sudah "Nyata" Ada atau Masih Misteri?

Progress of Jakarta MRT project

Nasib Jakarta Pasca Anies Baswedan Ditentukan PLT atau Gubernur Baru Hasil Pilkada 2024?

Special massage services at a barbershop in Jakarta

Discover Reog Ponorogo an attractive dance in Indonesia

Habib Kribo Bersuara Lantang Soal Pilpres & Capres 2024

Real Information