Mongol Stres Ungkap Pengalamannya Sebagai Artis Film & Komedian
Menjadi artis apalagi pelawak atau komedian bukanlah cita-cita umum di Indonesia, begitu pula di Hollywood, gudangnya artis top dunia. Para generasi sepuh pasti mengenal S. Bagyo, Bing Slamet, Ateng, dan tentu saja grup Srimulat yang legendaris. Mereka adalah pelawak yang tampil di panggung dengan grup mereka.
Dunia lawak Indonesia kini didominasi oleh pelawak yang tampil solo alias sendirian. Mereka sering disebut sebagai komika atau stand-up comedy.
Salah satu komika yang terkenal adalah Mongol Stres, yang ternyata nama aslinya adalah Ronny Imanuel, lahir pada 27 September 1978. Mongol pernah bersaksi bahwa dia sebenarnya akan sekolah pendeta, namun sponsornya kabur. Akhirnya sebagai perantau asal Sangihe, Sulawesi Utara ini bekerja serabutan, bahkan melakukan tiga pekerjaan dalam satu hari.
Yang mengejutkan adalah pengakuannya sebagai anggota aliran gereja setan. Namun dia berhasil keluar dari lingkungan sesat itu. Mongol bahkan pernah dipenjara di LP Cipinang.
Campur aduknya kisah hidup Mongol ternyata tidak membuatnya stress atau putus asa. Dengan sikapnya yang ramah, membuat jalannya menuju dunia hiburan (entertainment) terbuka. Mulailah dia berkarir sebagai pelawak tunggal dan tampil di Metro TV pada sebuah acara bertajuk Stand Up Comedy Show.
Setelah itu rejeki mengalir deras, bahkan bermain film dan sinetron. Mongol juga laris manggung di banyak kota di Indonesia, bahkan mengisi acara di luar negeri. Yang mengejutkan adalah banyaknya gereja yang mengundang Mongol untuk open mike di gereja, bahkan sering memberi kesaksian di hadapan jemaat gereja, tentu dengan gaya khas Mongol.
Adalah menarik untuk mengetahui bagaimana karir Mongol sebagai pemain film dan sinetron selain sebagai pelawak tunggal. Hal ini bisa disaksikan pada tayangan berikut, ada kejutan yang akan membuat kita tertawa.
Ayo tertawa sambil tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.
Barangkali lawakan Mongol cocok sebagai pelipur lara, sekaligus untuk menambah semangat dan imunitas di era pandemi global ini.
Comments
Post a Comment