Followers

Beberapa perilaku media sosial yang tidak mengejutkan namun penting dicermati. Kenapa begitu?

 Media sosial adalah sarana canggih yang bisa digunakan siapa saja untuk berbagai kepentingan seperti sekadar ngobrol secara online, bisnis, berekspresi, propaganda politik dan banyak lagi. Di antara pengguna facebook, WhatsUp, TikTok, Instagram atau Twitter ada juga yang sekadar ikut-ikutan misalnya menjadi pengguna pasif. Mereka hanya berkomentar kalau ada yang ulang tahun, mengucapkan bela sungkawa karena ada yang meninggal dunia. 

Di antara pengguna aktif ada juga yang sangat progresif dan sangat cepat dalam merespon kalau menerima kiriman langsung atau "forward" informasi seperti link berita, video, gambar atau informasi yang sedang menjadi trending topic. Sayangnya perilaku pengguna yang super aktif ini agak mengkhawatirkan. Mereka punya kecenderungan untuk memforward informasi dalam bentuk apapun "hanya" dengan membaca judulnya saja. 

Gunakan jari dan jempol ketika masuk akun media sosial (sehatq.com)

Perilaku lain yang tidak disadari adalah si pengguna medsos ini sering langsung memberi komentar entah setuju, tidak setuju, marah atau mengeluh padahal belum membaca, melihat atau menonton (video) tersebut. Namun selalu ada anggota group yang "faham" lalu memberi "teguran" terhadap perilaku grasa-grusu ini. 

Menjadi pengguna media sosial seperti WhatsUp atau Twitter dan format lainnya tidak salah kalau bersikap super aktif, namun sayangnya masih banyak yang langsung bereaksi hanya dengan membaca judulnya saja. Mereka lupa ada istilah "Don't judge a book by its cover" atau jangan menghakimi sebuah buku dari sampul (judulnya) saja. 

Istilah atau pepatah itu tujuannya adalah agar jangan langsung menilai apalagi menyimpulkan isi sebuah buku. Di dunia media sosial, tentu bukan hanya buku. Ketika melihat judul sebuah video yang diupload di YouTube, Facebook, Twitter atau Instagram, maka agar tidak salah faham dan mencegah masalah yang nanti timbul, jangan hanya membaca judul (tittle), lalu langsung mengomentari, marah-marah apalagi langsung memforward ke group lain. 

Bersikap bijak ketika menggunakan smartphone dan gagdet lainnya adalah sangat dibutuhkan agar tidak berdampak buruk pada diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Meskipun anda bisa menghapus apa yang telah anda forward atau kirim, rekam jejak anda tetap ada secara digital. 

Rekam jejak digital bisa menjadi alat bukti dalam kasus pelanggaran yang terkait undang-undang ITE, misalnya kasus pencemaran nama baik, pornografi, terorisme, radikalisme, rasisme dan sebagainya. 

Meskipun anda memiliki uang milyaran rupiah yang siap digunakan untuk membayar jasa pengacara, anda akan sangat kerepotan berususan dengan pemeriksaan di kantor polisi. Belum lagi keluarga anda akan ikut kena imbas karena mereka pun akan mendapat kecaman di media sosial. 

Kalau ada yang sering mengatakan "Mulutmu adalah harimaumu", maka jari dan jempol di tangan kita pun bisa membahayakan diri kita kalau tidak bijak dalam bermedsos ria. 

Pastikan untuk selalu melihat, membaca atau menonton suatu informasi dalam bentuk apapun secara utuh dan sampai tuntas. Ambil nafas sejenak, berfikirlah dengan jernih dan pastikan anda mengambil tindakan untuk memforward atau berkomentar setelah mempertimbangkan masak-masak isi konten yang anda lihat itu sebelum melakukan apapun. 

Jangan sampai jari-jari dan jempol anda membuat anda terkena masalah, dan merepotkan emosi jiwa keluarga anda. Lebih baik uang tabungan anda digunakan untuk membahagiakan keluarga anda seperti berlibur, membeli properti baru untuk investasi, membeli polis asuransi untuk pendidikan atau kesehatan daripada, bukan untuk ongkos pengacara. 

Mendingan smartphone canggih anda digunakan untuk making money secara online daripada terkena kasus hukum. 

Yuk rehat sejenak sambil tertawa bersama Cak Lontong:




Comments

Total Pageviews

Trending Topic

Testimoni Istri Pendiri Partai Demokrat Sebelum Kubu Moeldoko Konpres di Hambalang

125 Orang Tewas: Ricuh Pasca Laga Arema FC VS Persebaya

Pernikahan Kaesang & Erina | Apa Dampaknya Untuk Indonesia?

KPK Panggil Anies Baswedan

Capres 2024 Sudah "Nyata" Ada atau Masih Misteri?

Progress of Jakarta MRT project

Special massage services at a barbershop in Jakarta

Nasib Jakarta Pasca Anies Baswedan Ditentukan PLT atau Gubernur Baru Hasil Pilkada 2024?

Discover Reog Ponorogo an attractive dance in Indonesia

Habib Kribo Bersuara Lantang Soal Pilpres & Capres 2024

Real Information