Indonesia Raya & Pancasila Di Era Media Sosial
Selain bendera, setiap negara pasti memiliki lagu kebangsaan, bendera nasional dan ideologi yang menjadi identitas negara itu. Begitu pula Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945. Ketika Bung Karno bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Indonesia Raya juga dikumandangkan dalam pernyataan kemerdekaan itu di Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Mereka yang hadir ketika itu bisa merasakan yang sangat berbahagia karena Indonesia telah resmi merdeka yang diperjuangkan dengan segenap jiwa raga dan doa semua elemen bangsa.
Pada saat Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak warga dan segenap komunitas maupun kantor-kantor pemerintah untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya ternyata ada yang "tidak suka" dengan himbauan Sri Sultan tersebut.
Media sosial pun ramai memberikan aneka komentar terhadap efek kejut Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut. Pada umumnya warganet di twitter, facebook dan anggota WhatsUp group mendukung semangat Gubernur DIY yang kalem ini untuk mengumandangkan Indonesia Raya secara rutin. Para pedagang pasar dan pengendara motor dan pengguna jalan lainnya juga dengan semangat menyanyikan lagu yang selalu membuat bangga para atlet Indonesia yang meraih medali emas di bebagai event olahraga.
Lagu Indonesia Raya selalu dikumandangkan ketika Presiden Republik Indonesia melakukan kunjungan resmi ke luar negeri, juga ketika para atlet Indonesia meraih medali emas pada olimpiade, Asian Games, SEA Games dan aneka acara olahraga internasional lainnya.
Di antara para kepala daerah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung himbauan Sri Sultan, gubernur Yogyakarta yang merupakan tetangga dekat Provinsi Jawa Tengah. Sikap Ganjar Pranowo ini mendapat sambutan positif dari warganet, begitu pula warga Jawa Tengah lainnya.
Selain Mahfud MD, Menkopolhukam yang mendukung Gerakan Indonesia Raya Bergema ini dan sebelumnya didukung oleh Ganjar Pranowo terhadap Sri Sultan Hamengku Buwono X juga akan diikuti oleh para kepala daerah lain maupun instansi pemerintah dan lembaga negara yang ada di Indonesia?
Ide dan semangat Sri Sultan tersebut didasari oleh perasaan gelisah warga Indonesia yang peduli dengan redupnya semangat patriotisme dan nasiolisme di berbagai kalangan. Sri Sultan prihatin karena bibit radikalisme belum hilang dari tanah air kita. Beberapa bulan ini, bahkan di tengah gerakan pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19, ternyata Densus 88 beberapa kali diberitakan berhasil menangkap orang atau kelompok terduga teroris, bahkan ditemukan bom rakitan serta dokumen berisi ajaran radikalisme.
Kejutan yang dilakukan Sri Sultan Hamengku Buwono X penting dimaknai sebagai upaya beliau untuk menghidupkan kembali semangat patriotisme dan rasa cinta kepada tanah air melalui lagu Indonesia Raya yang juga merupakan satu kesatuan dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang sangat majemuk ini.
Di Singapura, Amerika Serikat dan negara-negara lainnya menyanyikan lagu kebangsaan adalah wajib dilakukan di sekolah-sekolah sebelum para guru memberikan materi pelajaran. Upacara bendera di sekolah maupun di kantor-kantor pemerintah yang memiliki pegawai dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia adalah sangat relevan untuk melakukan upacara setiap hari Senen. Pada saat upacara butir-butir Pancasila juga dibacakan.
Lambang Garuda Pancasila, Bendera Merah Putih, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan Indonesia Raya merupakan identitas bangsa yang besar ini.
Bukan hanya virus Corona yang menjadi tantangan di Indonesia, melainkan juga rasa patriotisme yang redup karena mendapat rongrongan dari radikalisme maupun gerakan terorisme. Dengan semangat Persatuan Indonesia dan memaknai dengan jujur lagu Indonesia Raya, maka tantangan itu pasti bisa dilalui.
Adalah menarik untuk menyimak pendapat warga yang terungkap sebelum peringatan Hari Lahir Pancasila yang kini menjadi libur nasional ini sebagaimana bisa disaksikan pada tayangan berikut ini:
Comments
Post a Comment