Followers

Sikap Malaysia Terhadap Vaksin Covid-19

Berbagai negara termasuk Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk mencegah penularan virus Corona lebih luas. Pro kontra tentang vaksin yang sangat dibutuhkan umat manusia di pandemi global ini sudah terjadi sejak awal dunia diserang virus mematikan ini. Selain masalah bahan baku, harga dan proses pembuatannya, timbul pula pertanyaan tentang halal dan tidaknya vaksin yang sangat dinantikan warga dunia di planet Bumi. 

Kehalalan vaksin Covid-19 menjadi isu dan topik utama di Indonesia. Selain meminta Badan POM untuk memeriksa bahan baku dan proses pembuatan vaksin ini, Pemerintah Indonesia juga mengajak Majelis Ulama Indonesia atau MUI untuk ikut memeriksa halal atau tidaknya vaksin ini. Pada waktunya MUI akan memberikan sertifikat halal seperti yang biasa dilakukan untuk produk makanan dan minuman. 

Suasana di Kuala Lumpur, Malaysia (kompas.com)

Menurut cnbcindonesia.com (10/12/2020) di Malaysia kehalalan vaksin Covid-19 juga menjadi topik seperti di Indonesia, namun ada pernyataan yang cukup mengejutkan dari pejabat kerajaan Malaysia. Sebagaimana diketahui Malaysia pun berpenduduk mayoritas muslim seperti halnya Indonesia. 

Malaysia diberitakan menerima vaksin dari Tiongkok untuk membendung virus Corona yang sangat membahayakan kesehatan manusia, bahkan menyebabkan kematian ini. Malaysia berencana untuk memvaksin 10 persen populasi warganya. 

Dilansir dari Strait Times, Noor Hisham Abdullah pejabat Kementerian Kesehatan Malaysia menyebutkan bahwa vaksin tidak harus menunggu ada stempel "halal" untuk bisa diberikan kepada warga Malaysia, yang merupakan tetangga Indonesia setelah Singapore. 

Masalah halal ini memang hal yang penting dan bagi umat Muslim. Hal ini merujuk pada kandungan suatu benda bebas dari zat-zat yang dilarang dalam ajaran Islam. Noor Hisham Abdullah kemudian mengatakan bahwa, "Jika mereka bisa mendapatkan sertifikasi halal itu lebih baik, tapi kami tidak mendaftarkan obat berdasarkan status halal atau tidak," 

Lebih lanjut pejabat kementerian kesehatan Malaysia itu menyatakan pula, "Kami juga mendaftarkan obat non halal."

Sebagaimana dilaporkan pula oleh cnbcindonesia.com, seorang ulama terkenal Malaysia, Mohd Asri Zainul Abidin mengatakan bahwa, "Kalaupun ada bahan yang tidak boleh, proses transformasi kimiawi akan membuatnya bersih dan halal," 

Komite Muzakarah Khusus Dewan Nasional Urusan Islam Malaysia bertemu pada 3 Desember 2020. Mereka membahas apakah vaksin dapat diberikan ke Muslim. Menteri Agama Malaysia Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengatakan keputusan akan diumumkan langsung oleh Raja.

Malaysia juga menandatangani kesepakatan dengan Pfizer. Perusahaan farmasi terkenal itu akan memasok 12,8 juta dosis vaksin Covid-19 untuk 20% populasi. 

Situs berita internasional.kontan.id (11/12/2020) juga melaporkan, bahwa kehadiran vaksin Covid-19 sangat dinanti-nantikan warga Malaysia dan tidak perlu halal supaya dapat diberikan di Malaysia. Hal itu diungkapkan oleh Noor Hisham Abdullah Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Kerajaan Malaysia. 

Pada waktunya Raja Malaysia akan membuat pernyataan tentang vaksin yang sangat penting bagi keselamatan umat manusia ini. Pernyataan ini diharapkan dapat menghilangkan kekhawatiran di kalangan warga Muslim di Malaysia. 

 

Comments

Total Pageviews

Trending Topic

Testimoni Istri Pendiri Partai Demokrat Sebelum Kubu Moeldoko Konpres di Hambalang

125 Orang Tewas: Ricuh Pasca Laga Arema FC VS Persebaya

Pernikahan Kaesang & Erina | Apa Dampaknya Untuk Indonesia?

KPK Panggil Anies Baswedan

Capres 2024 Sudah "Nyata" Ada atau Masih Misteri?

Progress of Jakarta MRT project

Special massage services at a barbershop in Jakarta

Nasib Jakarta Pasca Anies Baswedan Ditentukan PLT atau Gubernur Baru Hasil Pilkada 2024?

Discover Reog Ponorogo an attractive dance in Indonesia

Habib Kribo Bersuara Lantang Soal Pilpres & Capres 2024

Real Information