Followers

PM Jepang Yoshihide Suga tetap bertemu Presiden Jokowi walau ada demo tolak UU Cipta Kerja

Yoshihide Suga yang belum lama ini menggantikan Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi sebagai PM baru. Hari ini PM Suga beserta istri disambut Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Istana Bogor. 

Meskipun ada demo mahasiswa dan buruh yang menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law, kunjungan kenegaraan ini tidak ditunda. Pada hari ini ada sekelompok pengunjuk rasa yang membakar ban tidak jauh dari komplek Istana Presiden di Bogor. Meskipun ada demo, Jepang menganggap bahwa Indonesia adalah negara demokratis yang aman. 

PM Jepang yang baru ini disambut dengan upacara kenegaraan lengkap dengan protokol kesehatan. Setelah penyambutan Presiden Jokowi bersama PM Suga melakukan pembicaraan bilateral. 


Presiden Jokowi menyambut PM Yoshihide Suga dengan upacara
kenegaraan di Istana Bogor sebelum pertemuan bilateral (cnbcindonesia.com)

Kunjungan PM Jepang memiliki makna sangat strategis dan penting karena Jepang merupakan salah satu investor besar di Indonesia selain negara-negara maju lainnya. Dengan disahkannya Omnibus Law atau UU Cipta Kerja oleh DPR, dan dalam proses untuk ditanda-tangani oleh Presiden, maka para investor besar seperti Jepang, baik dalam rangka G to G maupun B to B akan semakin deras mengalir ke Indonesia. Hal ini diungkap oleh JP Morgan bahwa disahkannya UU Cipta Kerja akan banyak investor yang percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia. 

UU Cipta Kerja merupakan gabungan dari beberapa undang-undang yang disatukan sehingga disebut pula sebagai UU Sapu Jagat atau Omnibus Law. Tujuan dibuatnya UU ini agar tidak lagi terjadi hambatan dalam proses perijinan yang memakan waktu lama. Apalagi para kepala daerah seperti gubernur, bupati atau walikota sangat gemar membuat peraturan yang sangat banyak. 

UU Cipta Kerja ini akan menyapu pungutan liar, suap dan korupsi yang banyak terjadi dalam proses permohonan ijin. Jika sebuah negara dijalankan tanpa ada aktivitas ilegal seperti pungutan liar alias pungli, maka para investor akan lebih percaya diri. Dampaknya adalah lapangan kerja akan semakin banyak, sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran secara signifikan. 

Kemudahan dalam berbisnis dan berinvestasi bukan hanya diharapkan oleh investor asing melainkan juga para pengusaha dan investor Indonesia. Mereka akan lebih confidence untuk membuka pabrik dan aneka bisnis lainnya. 

Tayangan terkait demo tolak Omnibus Law yang menarik untuk disimak:




Comments

Total Pageviews

Trending Topic

125 Orang Tewas: Ricuh Pasca Laga Arema FC VS Persebaya

Testimoni Istri Pendiri Partai Demokrat Sebelum Kubu Moeldoko Konpres di Hambalang

Pernikahan Kaesang & Erina | Apa Dampaknya Untuk Indonesia?

KPK Panggil Anies Baswedan

Capres 2024 Sudah "Nyata" Ada atau Masih Misteri?

Progress of Jakarta MRT project

Special massage services at a barbershop in Jakarta

Nasib Jakarta Pasca Anies Baswedan Ditentukan PLT atau Gubernur Baru Hasil Pilkada 2024?

Discover Reog Ponorogo an attractive dance in Indonesia

Habib Kribo Bersuara Lantang Soal Pilpres & Capres 2024

Real Information