Nama Jokowi Diabadikan di Main Street Abu Dhabi. Kejutan di Tengah Demo Tolak Omnibus Law?
Kehidupan seseorang tidak selalu biasa. Kadang kala terjadi hal luar biasa pada saat yang tidak nyaman. Inilah yang dialami oleh Presiden Jokowi. Gagasan mantan Walikota Solo agar Indonesia memiliki Omnibus Law atau UU Cipta Kerja yang digadang-gadang agar bisa menjadi sapu jagat untuk mempercepat proses perijinan investasi, juga memudahkan para pengusaha kecil, menengah sampai perusahaan besar untuk mengajukan ijin tanpa ada pungutan liar.
Jika proses perijinan bisa lebih cepat tanpa bertele-tele, apalagi tanpa suap, maka investor global dan dalam negeri bisa mengurangi biaya yang sebenarnya tidak perlu keluar. Efesiensi pun bisa dilakukan sejak awal sebuah bisnis baru. Indonesia pun akan semakin kompetitif dibandingkan negara-negara lain seperti Vietnam, Myanmar atau Thailand.
Kemudahan dalam berbisnis dan adanya kepastian hukum merupakan jalan terbaik untuk memudahkan terbukanya lapangan kerja lebih banyak, sehingga jumlah pengangguran bisa berkurang secara signifikan.
Namun, UU Cipta Kerja tersebut ditolak sebagian buruh, mahasiswa dan pelajar. Terjadi beberapa demo untuk menolak kehadiran Omnibus Law tersebut yang sayangnya diwarnai dengan aksi anarkis dan terjadi perusakan terhadap fasilitas umum milik pemerintah maupun swasta. Unjuk rasa adalah hak warga negara yang diakui Konstitusi, namun sayangnya dilakukan di masa pandemi, sehingga akan membahayakan kesehatan dan nyawa para pendemo maupun polisi dan petugas yang mengamankan jalannya demonstrasi.
Di tengah kegaduhan tersebut ada dua kabar gembira untuk Presiden Jokowi karena pemerintah Kerajaan United Arab Emirates (UAE) telah mengabadikan nama mantan Gubernur Jakarta ini sebagai nama jalan di Abu Dhabi. Jalan tersebut adalah President Joko Widodo St. Kabarnya nama Presiden Jokowi juga akan digunakan untuk menamai sebuah Masjid baru di United Arab Emirates. Ini tentu menjadi kebanggaan untuk umat Islam Indonesia.
Good news lainnya, Perdana Menteri Jepang yang baru dilantik September 2020 lalu juga tidak menunda kunjungan pertamanya ke luar negeri, dan telah melakukan pembicaraan bilateral penting di Istana Bogor, Jawa Barat, pada 20 Oktober 2020.
Kedua peristiwa ini terjadi di saat satu tahun setelah Presiden Jokowi dilantik, 20 Oktober 2019 yang lalu bersama Prof. DR. Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden dengan masa bakti 2019 - 2024.
Kabar menarik yang juga menggembirakan untuk Indonesia adalah sudah banyak perusahaan yang akan berinvestasi di Indonesia, bahkan ada perusahaan yang akan melakukan relokasi pabrik mereka ke Indonesia. UU Cipta Kerja telah membuka jalan untuk kemajuan Indonesia karena bukan hanya menguntungkan dunia bisnis dan ivestasi, melainkan juga untuk para mahasiswa yang akan segera lulus, termasuk lulusan SMA dan sederajat dan mereka yang kini sedang menganggur.
Lalu, bagaimana pendapat warga tentang diabadikannya nama Presiden Jokowi sebagai nama sebuah jalan di Abu Dhabi? Yuk saksikan tayangan berikut ini:
Bagaimana pendapat anda?
Comments
Post a Comment