Posts

Showing posts with the label Pilpres 2024

Followers

Menelisik Alasan Nama Anies Baswedan "Ngetop" di Rakernas NasDem

Image
  Rakernas Partai Gerindra yang dihadiri Muhaimin Iskandar alias Cak Imin semakin menguatkan koalisi Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa yang didirikan Gus Dur ini. Keputusan rakernas tersebut adalah mengukuhkan Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Yang unik, kenapa tidak sekalian mencalonkan Cak Imin sebagai Cawapres untuk dampingi Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang? Sebelumnya sudah muncul Koalisi Indonesia Baru alias KIB yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan atau P3 dan Partai Amanat Nasional atau PAN. Meskipun pimpinan ketiga partai ini tampak selalu sumringah kalau sedang bertemu, namun belum membuat pengukuhan Capres 2024 seperti yang dilakukan oleh Partai Gerindra.  Menarik pula untuk menyimak hangatnya tahun politik di Indonesia ketika pada Rakernas Partai NasDem yang dikomandani oleh Surya Paloh, mantan petinggi Golkar dan pemilik media besar di Indonesia ini. Keputusan Rakernas NasDem adalah mencuatnya Anies Baswedan dengan suara tertinggi seba

Mengulik figur Puan, Andika Perkasa, Anies & Ganjar Pranowo sebagai Penerus Jokowi di Pilpres 2024

Image
  Di tengah berbagai trending topik dunia maupun berita lain yang terjadi di Indonesia, ternyata obrolan politik di televisi nasional, media online, begitu pula di media sosial tetap terjadi, apalagi setelah berbagai partai politik berbondong-bondong datang ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk mendaftarkan partai mereka untuk berlaga di Pemilu Serentak 2024 mendatang. Selain pemilihan anggota senator atau DPD, pada pemilu 2024 terjadi pula pemilihan angggota legislatif di tingkat DPRD dan DPR yang akan berkantor di gedung parlemen Senayan, Jakarta, juga pemilihan para kepala daerah dan Pilpres.  Apakah Puan Maharani & Ganjar Pranowo akan berlaga pada Pilpres 2024? (populis.id) Pilpres masih menjadi sorotan menarik di kalangan pengamat politik, elit parpol, media online, televisi maupun media sosial. Perbincangan politik secara bebas bukan hanya terjadi di Jakarta, juga di berbagai daerah, entah sambil ngopi cantik maupun di tengah acara lainnya.  Dari #bali terungkap pendapat te

Kandidat RI 1 Menurut Mazdjo Pray & Ajudan Bung Karno

Image
  Masa jabatan Presiden Joko Widodo akan berakhir pada 2024. Sebagaimana dikatakan oleh Presiden Jokowi tahun politik sudah ramai, bahkan calon presiden sudah dibicarakan menjelang Jokowi dilantik pada 2019. Saat itu muncul pula wacana Jokowi 3 Periode, dan sempat menjadi topik hangat.  Membicarakan politik di era media sosial ini adalah hal biasa, begitu pula membahas soal suksesi atau penerus presiden yang sedang berkuasa, jika nanti masa jabatannya berakhir. Hal ini tidak mungkin leluasa diperbincangkan di jaman Orde Baru, ketika Suharto menjadi presiden.  Sidarto Danusubroto ketika memberikan sambutan pada acara Gerakan Wadyabala Jokowi untuk mengenang Sys NS, pendiri GWJ (New Inspiration Channel) Meskipun kebebasan berekspresi pasca runtuhnya Suharto sering dianggap sudah kebablasan, namun proses demokrasi di Indonesia memang sangat dinamis dan cair (meminjam istilah para politisi dan para pengamat politik).  Banyak tokoh yang sering disebut sebagai "kandidat" yang diang

Capres 2024 Sudah "Nyata" Ada atau Masih Misteri?

Image
  Gaya & tradisi baru politik di Indonesia adalah membahas calon presiden padahal akhir masa jabatan Presiden Jokowi masih lumayan lama. Bahkan sudah heboh diperbincangkan menjelang Presiden Joko Widodo akan dilantik pada Oktober 2019. Sudah ada beberapa nama disebut. Tidak terlalu lama, lembaga survei pun sibuk mencari figur Capres, lengkap dengan elektabilitasnya.  Yang elok sebenarnya adalah memberi kesempatan kepada presiden terpilih untuk bekerja bersama wakil presiden dan kabinetnya agar 100 hari pemerintahan berjalan lancar, begitu seterusnya. Kalau di negara-negara yang menganut sistem demokrasi langsung lainnya seperti Amerika Serikat, Inggris, India, Israel, Mesir, Jerman atau Afrika Selatan dan sebagainya, warga maupun para elite politik dan tentu saja para pengamat politik baru heboh mengulik calon presiden satu tahun atau satu setengah tahun sebelum sang Presiden atau Perdana Menteri mereka akan berakhir masa jabatannya.  Siapa di antara mereka yang "betulan"

Jika Pilpres 2024 Dua Putaran, Siapa RI 1 Yang Bakal Berkantor di Ibukota Nusantara?

Image
Buntut dari runtuhnya rezim Orde Baru dengan tumbangnya Presiden Suharto pada 1998 adalah berlakunya pemilihan umum dengan demokrasi langsung. Yang pertama mencicipi pemilihan presiden secara langsung adalah Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY pada 2004, dan berhasil mengalahkan Megawati Sukarno Putri.  Menjelang SBY menyelesaikan masa jabatannya di periode kedua, kembali terjadi pemilihan presiden secara langsung dengan euforia yang luar biasa. Mungkin karena ada calon presiden yang memiliki rekam jejak sebagai walikota Solo, dan secara fenomenal memenangkan Pilkada Jakarta 2012. Tokoh dari kota kecil yang pebisnis di bidang furniture ini, Joko Widodo alias Jokowi berhasil dua kali berturut-turut memenangkan Pilpres, baik 2014 maupun 2019.  Siapakah RI 1 & RI 2 yang bakal berkantor di Ibukota Nusantara, Penajam, Kalimantan Timur pasca Pilpres 2024 (Image: kate.id) Terjadi peristiwa dramatis, karena kubu Prabowo Subianto yang dikalahkan Jokowi, baik pada 2014 dan 2019, kemenangan Jo

Habib Kribo Bersuara Lantang Soal Pilpres & Capres 2024

Image
 Sosok Habib Zein Assegaf yang akrab dengan sapaan Habib Kribo semakin popular di blantika media sosial, khususnya di YouTube karena sering bersuara lantang terkait berbagai issue terkini. Habib Kribo juga dikenal karena mendukung Jokowi 3 Periode. Selain itu, sosok yang tampil unik ini kerap kali bersikap keras terhadap Anies Baswedan, yang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2022 ini.  Habib Kribo selain aktif menyuarakan opini melalui channel YouTube, yang juga makin terkenal ini, juga sering diundang channel lain sebagai nara sumber, termasuk oleh Deddy Corbuzier, Charlie21 dan sebagainya. Habib Kribo pun makin ngetop karena bersedia tampil dalam acara off air seperti acara buka puasa bersama.  Jeffry Yunus (memegang Smartphone dan Habib Kribo bersama para tamu undangan buka puasa bersama tampak akrab dan berselfie ria (Image: Istimewa) Tampil dengan senyum khas dan analisisnya yang berbeda dengan para habib lainnya, maupun para pengamat politik maupun pegiat media sosial yang se

Relawan & Elite Partai Politik Perlu Mencermati Simulasi Lembaga Survey Tentang Peluang Duet Capres Ini

Image
  Ada yang mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menimang-nimang siapa yang paling pas menjadi penerus Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024. Meskipun begitu, tidak sedikit pengamat, media sosial dan penelitian melalui survey yang dilakukan untuk mengukur isi hati masyarakat tentang siapa yang akan berlaga atau diunggulkan Capres 2024.   Sementara itu Denny JA dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada kandidat presiden yang masuk katagori capres kelas premium untuk Pilpres 2024 mendatang. Menurut Denny dari semua calon presiden terkuat belum ada figure yang memiliki tingkat elektabilitas di atas 25 persen.   Terkait hal itu situs terkenal CNNIndonesia.com (3/7/2021) melaporkan apa yang dikatakan Adjie Alfaraby, peneliti LSI pada 17 Juni 2021 lalu, bahwa, "Semua capres yang namanya mengemuka ke publik, termasuk capres veteran Prabowo Subianto, elektabilitasnya hanya di bawah 25 persen," Warga sedang mengamati poster berisi foto p

Apakah Kendaraan Politik Untuk Ganjar Pranowo Dari PDIP Atau Partai Lain?

Image
  Anies Baswedan, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, juga AHY dan Moeldoko sudah pernah masuk dalam lingkaran Capres 2024, begitu pula Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Beberapa lembaga telah melakukan polling atau survey terhadap mereka. Apakah benar elektabilitas yang tinggi belum menjadi garansi untuk mendapatkan kendaraan politik dan sambutan karpet merah dari Partai Politik, apakah tempat sang tokoh bernaung maupun dari partai lain?  Ganjar Pranowo yang kini sedang menjalankan periode ke 2 sebagai Gubernur Jawa Tengah, juga seorang kader penting di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, juga pernah dua kali menjadi anggota DPR RI di Senayan Jakarta, ternyata sampai saat ini telah meraih elektabilitas tinggi di atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.  Menurut survey yang dilakukan  Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Elektabilitas  Ganjar Pranowo adalah 35,3 persen. Lalu disusul Prabowo Subianto 30,8 persen. Sementara itu Anies Baswedan adalah 25,5 persen

Apakah Anies Baswedan serius ikut Pilpres atau Pilkada Jakarta 2024?

Image
  Anies Baswedan mantan Menteri Pendidikan & Kebudayaan yang diberhentikan Presiden Jokowi, lalu menjadi Gubernur Jakarta setelah memenangkan Pilkada 2017. Saat itu patahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berhasil dikalahkan, begitu pula Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, yang memulai debut pertama di kancah politik setelah mundur dinas TNI dengan pangkat terakhir, mayor. Pilkada tersebut sangat panas. Belakangan ini Anies Baswedan ramai dibicarakan bakal ikut Pilpres 2024. Apakah Anies tidak lagi tertarik ikut Pilkada Jakarta 2024 mendatang? Baik politik lokal Jakarta maupun nasional memang penuh dinamika dengan berbagai aksi dinamis dari para politikus, komentar dan opini para pengamat politik, talk-show di televisi maupun cuitan heboh di media sosial. Anies Baswedan pun sering menjadi bagian sentral dari percakapan politik di berbagai platform, baik di media arus utama maupun medsos.  Anies juga diberitakan sudah mengunjungi daerah lain yang dinilai sebagai bagian dari safar

Capres Perempuan Atau Pria Yang Paling Sreg Di Hati Warga?

Image
  Amerika Serikat sekarang sudah punya Wakil Presiden perempuan setelah Joe Biden dan Kamala Harris mengalahkan Donald Trump. Namun USA yang dipandang sebagai negara paling demokratis ini belum pernah memiliki presiden perempuan seperti Indonesia. Di tengah hebohnya polemik tentang acara Puan Maharani yang tidak mengundang Ganjar Pranowo pada acara PDI Perjuangan di Semarang, wacana capres atau cawapres perempuan kembali mencuat.  Pengalaman Indonesia yang pernah memiliki Wapres dan Presiden perempuan yaitu Megawati Sukarno Putri di episode awal reformasi memang menarik. Ketika Megawati ikut Pilpres 2009 melawan Susilo Bambang Yudhoyono alias, yang diusung Partai Demokrat, partai yang sangat baru ketika itu - ternyata pemilihan presiden pertama yang langsung dipilih oleh rakyat itu tidak berhasil dimenangkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan. SBY pun dua kali berturut-turut terpilih.  Apakah akan ada perempuan yang akan dicalonkan sebagai Capres atau Cawapres pada Pilpres 2024? Di abad te

Seriuskah Gerindra usung Prabowo di Pilpres 2024 dengan PDI Perjuangan?

Image
  Setelah media mainstream ramai menampilkan berita tidak diundangnya Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng pada acara PDI Perjuangan yang dihadiri Puan Maharani, Ketua DPR di Semarang, Partai Gerindra seperti menemukan momentum. Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gerindra mengungkapkan bahwa Gerindra buka opsi untuk usung Prabowo Subianto bersama PDI P pada Pilpres 2024 mendatang.  Politik di Indonesia memang sangat dinamis, cepat dan kadangkala mengejutkan.  Puan Maharani atau Ganjar yang akan jadi pasangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang? (tribunnews.com) Pada 2024, Presiden Joko Widodo akan menuntaskan era Jokowi 2 Periode, dan akan dipilih penerusnya pada Pemilu Serentak 2024, meskipun ada wacana Jokowi 3 Periode. Yang unik, ada juga wacana untuk mengusung Jokowi Prabowo. Hal itu dicetuskan oleh pengamat politik terkenal di Indonesia, Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indobarometer.  Kalau misalnya benar Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet P

Ujian hukum & rasa hati politik untuk Partai Demokrat. Apa yang akan terjadi?

Image
Ibarat banjir yang melanda suatu daerah, gonjang-ganjing politik seolah-olah juga ada siklus tahunan atau lima tahunan. Sepertinya inilah yang sedang terjadi pada Partai Demokrat. Setelah Kongres Luar Biasa Partai Demokrat atau KLB Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, kini partai berlogo mirip mobil Mercedez Benz ini ibarat matahari kembar sedang bersinar. Entah yang mana yang paling terang benderang, apakah versi AHY atau Partai Demokrat versi KLB yang dipimpin oleh Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko? Di tengah ramainya pro kontra yang dialami partai yang pernah mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sebagai Presiden RI bahkan dua kali masa jabatan ini, dua versi kepemimpinan partai ini akan diuji secara hukum atau undang-undang yang berlaku.  Pada setiap "sengketa" pasti semua kubu mengklaim pihaknya paling berhak untuk melanjutkan eksistensinya. Baik kubu Agus Harimurti Yudhoyono maupun Moeldoko punya beban tidak ringan agar bisa aman untuk mendapa

Setelah Moeldoko Masuk Radar Survey Pilpres 2024, Apakah Erick Thohir Tetap Punya Peluang?

Image
Sejak muncul berita dan perdebatan tentang keluhan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY tentang isu yang mengguncang Partai Demokrat, apalagi setelah dikaitkan dengan Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko, perbincangan tentang Pilpres 2024 kembali bergema. Agak berbeda dengan negara lain, isu tentang Capres di Indonesia biasanya muncul lebih awal. Meminjam istilah para pengamat dan elite politik di negeri ini, fenomena ini sering disebut sebagai dinamika politik. Sangat khas Indonesia.  Ngobrol tentang politik di dunia nyata dan dunia maya mungkin menjadi salah satu hiburan di saat pandemi global yang belum berlalu, terutama untuk yang sibuk working from home atau sedang stay at home.  Beberapa nama seperti Ganjar Pranowo yang sedang menjalankan periode kedua sebagai Gubernur Jawa Tengah masih muncul di radar survey Capres. Begitu pula Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan beberapa nama lainnya.  Moeldoko & Erick Thohir (kabar24.bisnis.com) Setelah nama Moeldoko, yang kini menjabat sebaga

Apakah Moeldoko Akan Jadi Kuda Hitam Pada Pilpres 2024?

Image
Menyimak apa yang terjadi antara AHY dengan Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko belakangan ini ternyata muncul wacana bahwa Moeldoko yang kini menjadi Kepala Staf Kepresidenan di periode kedua Presiden Jokowi, akan digadang-gadang sebagai Capres pada 2024.  Padahal sudah ada beberapa tokoh yang punya elektabilitas tinggi seperti Ganjar Pranowo, bahkan Prabowo Subianto. Apakah karena isu kudeta yang konon terjadi pada Partai Demokrat akan menjadikan Moeldoko sebagai kuda hitam? Dalam politik memang selalu ada dinamika yang menarik, yang kadang kala mengejutkan. Kalau Presiden Jokowi pernah disebut sebagai Satrio Piningit, maka politik Indonesia memang selalu menarik untuk dianalisa secara serius maupun sekadar menjadi obrolan ringan di dunia nyata maupun media sosial.  Pasti ada elite politik dan warga yang menjagokan Moeldoko, mantan Panglima TNI ini sebagai calon Presiden pada Pemilu Serentak 2024. Ganjar Pranowo, yang kini menjalani periode kedua sebagai Gubernur Jawa Tengah sepertiny

Antara Mahasiswa & Pilpres 2024

Image
Sejak ada pemilihan presiden secara langsung di Indonesia, baik partai politik dan warga +62 memiliki peluang untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden. Namun harus diakui demokrasi di Indonesia memang belum terlalu dewasa, baik dalam cara pandang maupun dalam aksi dan proses berdemokrasi di negeri Nusantara yang sangat majemuk ini.  Pikiran calon pemilih belum sepenuhnya didasarkan pada alasan logis seperti prestasi, kinerja dan program yang ditawarkan oleh para kandidat, baik yang ditawarkan oleh para calon legislatif (caleg), calon kepala daerah maupun pasangan capres dan cawapres. Ternyata ini bukan hal aneh.  Di negeri yang punya pengalaman panjang dalam berdemokrasi seperti di Amerika Serikat pun "emosi jiwa" dalam berpolitik pun terjadi, dan ini sangat terang benderang terjadi pada US Election 2020 antara Donald Trump VS Joe Biden.  Yang penting apa yang sudah terjadi di Amerika Serikat maupun yang pernah dialami Indonesia pada Pilpres 2019 dan terutama pada P

Mampukah Laskar Nikita Mirzani Jadi Kekuatan Politik Baru Sebelum Pilpres 2024?

Image
Harus diakui Nikita Mirzani adalah artis sensasional yang telah membuat kejutan besar pada bulan November 2020. Pernyataan Nyai Nikita tentang Tukang Obat telah menimbulkan pro kontra di berbagai kalangan termasuk di dunia maya. Kaum netizen heboh membuat cuitan tentang presenter yang menggemparkan ini, baik dengan sikap mendukung, netral maupun tidak setuju dengan keberanian Nikita terhadap Rizieq Shihab, Ketua FPI tersebut. Di tengah kontroversi yang sempat menggemparkan warga +62 ini, ternyata Nikita mendapat dukungan dari mereka yang bersimpati terhadap penulis buku The Naked ini. Mereka membentuk Laskar Nikita Mirzani.  Di komunitas Laskar Nikita Mirzani (LNM) ini terdiri dari pria dan wanita (mayoritas perempuan) berkumpul untuk memberikan dukungan moral terhadap Nyai Nikita agar tetap tabah setelah Nikita Mirzani mendapat ancaman yang akan menggeruduk kediamannya yang dihuni bersama anak-anaknya. Mereka bersimpati kepada janda yang juga seorang ibu yang juga single parent ini.

Total Pageviews

Real Information