Posts

Followers

Makna lagu Panggung Sandiwara semakin relevan pada jaman now

Image
Salah satu lagu favorit dari group God Bless Rock Band Indonesia yang paling top adalah "Panggung Sandiwara" yang liriknya ditulis oleh Taufik Ismail bareng Ian Antono, guitarist dari God Bless. Lagu ini pertama kali dinyanyikan Ahmad Albar yang masih energik sampai jaman now.  Panggung rock Indonesia selalu ramai oleh penggemarnya kalau God Bless manggung di berbagai kota Nusantara. Sudah bisa dipastikan lagu Panggung Sandiwara adalah suguhan wajib selain Semut Hitam dan Rumah Kita.  Selain Ian Antono para penggemar God Bless pasti mengenal Abadi Soesman, Donny Fatah, Fajar, Eet Sjahrani, Yockie Suryoprayogo, Deddy Stanzah, juga Deddy Dores, bahkan Gilang Ramadhan, dan masih banyak lagi.  God Bless adalah group Rock Indonesia yang tetap eksis di segala jaman (balipuspanews.com) Mereka adalah para musisi mumpuni yang menginspirasi banyak group band serta para penyanyi Indonesia seperti Nicky Astria yang juga merekam lagu Panggung Sandiwara, yang tentu saja meledak karena Nick

Gara-gara Donald Trump Vs Joe Biden Warga +62 Sepertinya Harus Mikir

Image
Sejak jaman Orba sering terdengar obrolan dan diskusi, juga ulasan bahwa Amerika Serikat adalah mbahnya demokrasi dunia. Karena itulah selalu dikatakan bahwa sistem demokrasi negeri USA harus dijadikan acuan untuk mengukur sistem pemerintahan yang baik dan benar.  Negeri tempat asal Uncle Sam ini juga dipuji-puji karena sudah melaksanakan Trias Politika dengan apik. Bahwa sparation of power  di Amerika adalah yang paling pas dibandingkan negara-negara lain, termasuk kalau dibandingkan dengan Indonesia.  Joe Biden VS Donald Trump disindir sebagai Pilpres AS rasa Indonesia.  Terdengar lucu tapi kok ngenes rasanya (Image: kompas.com) Jika trias politika dilaksanakan dengan murni, maka pihak eksekutif tidak boleh mencampuri urusan Yudikatif, juga sebaliknya. Pihak legislatif pun juga terlarang untuk mengganggu jalannya sistem peradilan meskipun ada anggotanya yang tersandung kasus hukum. Sepertinya United States of America yang terkenal dengan patung Liberty yang ada kampungnya Donald Tru

Ketika Perantau Asal Madura Blakblakan Kepada Presiden Jokowi

Image
Madura adalah kawasan yang sangat menarik di Jawa Timur. Warga Madura terkenal dengan semangat kerjanya yang tinggi dan memiliki jiwa dagang yang kuat seperti orang Padang dan keturunan Tionghoa di Indonesia.  Bisnis besi tua, juragan sate dan soto Madura yang ada di berbagai wilayah Nusantara adalah cerminan paling nyata dari semangat juang mereka terutama di tanah perantauan. Mereka memiliki watak yang kuat dan keras yang terungkap pula pada nada suara dan logat mereka yang kental seperti halnya warga Batak dari Sumatera Utara. Kadang kala akan mengejutkan warga dari daerah lain, terutama yang baru pertama kali berjumpa. Biasalah terjadi cultural shock.  Indahnya Jembatan Suramadu yang direncanakan Presiden Sukarno pada 1960 dan dibangun oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada 2003 lalu diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2009 (properti.kompas.com) Seperti halnya Arek Suroboyo dan Arek Malang (Arema), warga Madura memang sangat gamblang dan blakblakan dalam

Begini Sikap Perantau Asal Padang & Pekalongan Terhadap Kinerja Jokowi & UU Cipta Kerja

Image
Periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi bersama Wakil Presien KH. Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2020 sudah berjalan dua tahun. Tentu ada pro kontra, puas dan kurang puas terhadap pencapaian yang diraih Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di main street Abu Dhabi, Uni Arab Emirates (UAE). Meskipun ada demo tolak Omnibus Law yang dilakukan para buruh dan mahasiswa, PM Jepang Yoshihide Suga tidak menunda kunjungannya ke Indonesia. Presiden Jokowi menyambut PM Jepang beserta istrinya di Istana Bogor.  Kunjungan PM Jepang yang baru dilantik pada September 2020 itu merupakan sebuah sinyal positif terhadap keputusan pemerintahan Jokowi untuk mengajukan UU Cipta Kerja ke parlemen dan sudah disahkan oleh DPR.  Presiden Jokowi ketika menjalankan pemerintahan periode pertama bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla pembangunan di Indonesia sangat fokus pada pembangunan infrastruktur. Bukan hanya jalan tol yang dibangun melainka

Terungkap alasan Menteri Era Presiden SBY kok pilih Jokowi di Pilpres 2019?

Image
Ada banyak alasan untuk berpaling ke lain hati, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia bisnis dan politik. Perubahan pilihan adalah hal biasa dan normal-normal saja. Begitu pula ketika Muhammad Lutfi mantan Menteri Perdagangan pada era SBY kenapa lebih memilih patahana Presiden Joko Widodo bukan melabuhkan hatinya pada Prabowo Subianto yang juga didukung oleh Partai Demokrat yang ketika itu masih dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI ke 6.  Yang lumayan menggelitik adalah pendapat yang terucap dan dikutip oleh melekpolitik.com (2/2/2019), Muhammad Lutfi yang berperawakan tinggi ini mengatakan, bahwa Jokowi adalah  pemimpin yang hebat dibandingkan sosok mitologi Bandung Bondowoso dalam membangun infrastruktur.  Muhammad Lutfi bersama Istri (melekpolitik.com) Adalah fakta bahwa pada periode pertama kepemimpinan Presiden Jokowi sangat banyak membangun infrastruktur di berbagai bidang seperti pelabuhan laut, jalan tol, jembatan penghubung di daerah terpencil, bandar

Nama Jokowi Diabadikan di Main Street Abu Dhabi. Kejutan di Tengah Demo Tolak Omnibus Law?

Image
Kehidupan seseorang tidak selalu biasa. Kadang kala terjadi hal luar biasa pada saat yang tidak nyaman. Inilah yang dialami oleh Presiden Jokowi. Gagasan mantan Walikota Solo agar Indonesia memiliki Omnibus Law atau UU Cipta Kerja yang digadang-gadang agar bisa menjadi sapu jagat untuk mempercepat proses perijinan investasi, juga memudahkan para pengusaha kecil, menengah sampai perusahaan besar untuk mengajukan ijin tanpa ada pungutan liar.  Jika proses perijinan bisa lebih cepat tanpa bertele-tele, apalagi tanpa suap, maka investor global dan dalam negeri bisa mengurangi biaya yang sebenarnya tidak perlu keluar. Efesiensi pun bisa dilakukan sejak awal sebuah bisnis baru. Indonesia pun akan semakin kompetitif dibandingkan negara-negara lain seperti Vietnam, Myanmar atau Thailand.  Kemudahan dalam berbisnis dan adanya kepastian hukum merupakan jalan terbaik untuk memudahkan terbukanya lapangan kerja lebih banyak, sehingga jumlah pengangguran bisa berkurang secara signifikan.  Namun, UU

PM Jepang Yoshihide Suga tetap bertemu Presiden Jokowi walau ada demo tolak UU Cipta Kerja

Image
Yoshihide Suga yang belum lama ini menggantikan  Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi sebagai PM baru. Hari ini PM Suga beserta istri disambut Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Istana Bogor.  Meskipun ada demo mahasiswa dan buruh yang menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law, kunjungan kenegaraan ini tidak ditunda. Pada hari ini ada sekelompok pengunjuk rasa yang membakar ban tidak jauh dari komplek Istana Presiden di Bogor. Meskipun ada demo, Jepang menganggap bahwa Indonesia adalah negara demokratis yang aman.  PM Jepang yang baru ini disambut dengan upacara kenegaraan lengkap dengan protokol kesehatan. Setelah penyambutan Presiden Jokowi bersama PM Suga melakukan pembicaraan bilateral.  Presiden Jokowi menyambut PM Yoshihide Suga dengan upacara kenegaraan di Istana Bogor sebelum pertemuan bilateral (cnbcindonesia.com) Kunjungan PM Jepang memiliki makna sangat strategis dan penting karena Jepang merupakan

Warisan Jokowi & Kesaksian Dua Insan

Image
Setiap anak cucu mungkin akan menerima warisan berharga dari orang tua atau kakek nenek mereka, yang bermanfaat untuk masa depan mereka. Begitu pula sebuah bangsa sangat berharap ada legacy atau warisan berharga dari para pemimpin mereka. Bukan hanya nama besar dan popularitas, melainkan pula warisan dalam bentuk fisik serta non fisik.  Bung Karno dan para perintis Kemerdekaan RI bukan hanya mewariskan monumen dan infrastruktur saja yang bisa dilihat dan dirasakan sampai sekarang. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang tersurat dalam konstitusi UUD '45 adalah warisan dari para pendiri bangsa Indonesia.  Presiden Ir. H. Joko Widodo (merdeka.com) Warisan lainnya mungkin dalam bentuk kewajiban yang akan diteruskan untuk ditebus oleh para pemimpin berikutnya. Kewajiban itu antara lain merawat dan melestarikan warisan tersebut dengan baik serta siap untuk membangun legacy baru untuk next generation .  Warga Solo pasti sudah merasakan warisan dari Joko Widodo ketika Jokowi menjabat seb

Total Pageviews

Real Information