Posts

Showing posts with the label Jokowi

Followers

Jokowi Membangun IKN: Keputusan Berani Presiden di Tengah Pro Kontra?

Image
  Presiden Joko Widodo yang memiliki sapaan akrab Jokowi tetap memutuskan untuk membangun ibukota baru Indonesia di Penajam, Kalimantan Timur. Ibukota baru ini dikenal sebagai Ibu Kota Negara (IKN). Terungkap beberapa alasan mengapa Jokowi memilih untuk membangun ibukota baru, dan di bawah ini adalah penjelasannya: Alasan Lingkungan: Bahwa Jakarta telah menghadapi masalah kepadatan penduduk yang tinggi, kemacetan lalu lintas, banjir, dan polusi udara. Dengan memindahkan ibukota ke Kalimantan Timur, Jokowi berharap dapat mengurangi beban lingkungan Jakarta dan membangun ibukota yang lebih ramah lingkungan di Kalimantan Timur, yang sudah digagas oleh Presiden Sukarno atau Bung Karno.  Presiden Joko Widodo sedang istirahat di tenda sederhana di lokasi pembangunan IKN, Penajam, Kalimantan Timur (Image: liputan6.com) Bung Karno merencanakan untuk memindahkan ibukota RI dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah.  Penting disimak bahwa ada pertimbangan strategis yang menjadi alasan kua

Ujian Baru Jokowi: Keketuaan ASEAN & Indo Pasific Forum

Image
  Pada awalnya asosiasi negara-negara Asia Tenggara hanya beranggotakan lima negara, kemudian bergabung pula beberapa negara tetangga lainnya. Timor Leste akhirnya ikut bergabung sebagai anggota termuda, dan akan disahkan pada KTT ASEAN di Jakarta, 2023. Presiden Jokowi kini kembali didapuk sebagai chairman atau keketuaan ASEAN dalam kondisi geopolitik yang berbeda daripada dekade sebelumnya.  Setelah sukses menjadi presidensi G20 yang hampir sekarat karena invasi Rusia ke Ukraina, sehingga terjadi perpecahan yang tajam, khususnya antara Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa. Inilah ujian berat untuk Presiden Joko Widodo agar para pemimpin G20 yang sedang berseteru gara-gara perang yang terjadi di Ukraina bersedia hadir ke Bali.  Akhirnya Presiden Joe Biden, juga Presiden Xi Jinping dan Menteri Rusia datang ke Bali untuk mewakili Presiden Vladimir Putin. Yang mengejutkan adalah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, KTT G20 Bali berhasil diumumkan deklarasi bersama, meskipun sempat terj

Pasca Surya Paloh Sambangi Partai Golkar & Sekber Grindra - PKB, Quo Vadis Koalisi Perubahan & Anies Baswedan?

Image
Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Demokrat dan PKS sepertinya sangat "dinamis" di tengah tahun politik. Agak mengejutkan Surya Paloh sudah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. Ketika ditanya media terkait pertemuan itu, Presiden Jokowi tersenyum, dan bilang pada wartawan, "Mau tau aja,"  Presiden Jokowi enggan untuk menceritakan isi pertemuan tersebut, dan menyebutnya sebagai pertemuan biasa saja.  Surya Paloh juga sudah sambangi Markas Golkar dan Sekber Gerindra - PKB. Yang menarik, Anies Baswedan tidak diajak oleh Surya Paloh. Spekulasi pun bermunculan setelah pertemuan itu. Surya Paloh mengatakan bahwa ada nuansa romantisme antara dirinya dengan Partai Golkar. Apakah akan ada CLBK? Airlangga Hartarto, Ketum Partai Golkar dan Surya Paloh, Ketum Partai NasDem memberikan  ketertangan pers setelah pertemuan (Image: merdeka.com) Berbagai analisis bermunculan pasca pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi, Partai Golkar dan Sekber G

Galau Capres 2024: Pilih Siapa Yang Paling Pas?

Image
 Ibarat pilih pasangan hidup, sama pusingnya dengan memilih calon menantu. Sedangkan tak ada alasan untuk menolak siapa dan seperti apa calon mertua. Kenapa begitu? Ya dong. Calon mertua kan satu paket dengan calon istri atau calon suami.  Begitulah suasana kebatinan banyak pihak pada saat ini, terutama pasca pidato politik Megawati Soekarnoputri yang terungkap pada HUT Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke-50, ulang tahun emas PDI-P, 10 Januari 2023 yang lalu.  Salah satu nama kader PDI-P yang diduga akan dideklarasikan, entah itu Ganjar Pranowo atau Puan Maharani, bahkan mungkin si kuda hitam, ternyata Megawati Soekarno Putri, lebih memilih sikap untuk tetap menyimpan calon tersebut di kantongnya.  Para pendukung, fans dan komunitas Ganjar Pranowo atau Puan Maharani mungkin harus bersabar sampai saatnya tiba.  Bukan Puan Maharani atau Bukan Ganjar Pranowo di Kantong Megawati Soekarno Putri? (Image: kontenjatim.id) Presiden Joko Widodo yang juga hadir pada saat ulang tahun emas PDI

Jika 3 Pasang Capres, Terjadi 2 Putaran Pada Pilpres 2024? Siapa Yang Terpental?

Image
  Pasca HUT PDI Perjuangan ke 50, yang anti klimaks karena Ketua Umum PDI Perjuangan tidak membacakan deklarasi calon presiden dari PDI-P, yang menimbulkan banyak komentar, pro dan kontra. Bahkan ada pihak yang kecewa karena apa yang menjadi ekspetasi dari berbagai kalangan, ternyata "batal" terwujud pada 10 Januari 2023, yang bertepatan dengan ulang tahun emas PDI-P.  Kalau kubu nasionalis tidak kompak, pada pemilu serentak 2024, diperkirakan akan ada 3 pasang calon presiden beserta 3 calon wakil presiden, yang berlaga memperebutkan tahta RI 1.  Apabila itu terjadi, maka pada Pemilu serentak 2024 bakal ada 2 putaran jika ada 3 pasang capres 2024.  Katakanlah ada pasangan Prabowo Subianto, pasangan #Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo atau kuda hitam, kalau Ganjar Pranowo, ternyata tidak ada di kantong Megawati Soekarnoputri.  Simulasi Pemilu Serentak 2024 (Image: suara.com) Apakah Puan Maharani yang bakal jadi kuda hitam, atau siapa? Menurut Presiden Jokowi nama capres itu su

Menangkap Pesan Politik Megawati Pasca HUT PDI Perjuangan: Antara Pro Kontra & Pesona Politisi Senior

Image
  Megawati Soekarnoputri adalah politisi paling senior yang menjadi Ketua Umum partai, yaitu PDI Perjuangan. Pengalamannya yang panjang sejak jaman Orde Baru, dimana PDI atau Partai Demokrasi Indonesia saat itu diganggu oleh rezim Orde Baru, era Suharto.  Bukan hanya partainya, melainkan juga sosok Megawati itu sendiri, yang tidak leluasa dalam menjalankan kepemimpinannya, bahkan "dikudeta" dari luar, sehingga Megawati sempat kehilangan statusnya sebagai Ketua Umum.  Runtuhnya rezim Orde Baru yang ditandai lengsernya Suharto sebagai Presiden yang berkuasa 32 tahun, berakhir pula jaman gelap demokrasi yang represif. Kebebasan pun dimulai dalam dunia politik, yang ditandai dengan munculnya berbagai partai baru. Megawati pun "meninggalkan" PDI lama yang dipimpin oleh Suryadi, dengan "mendirikan" Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDI-P.  Megawati Soekarnoputri, Ketum PDI-P setelah memberikan nasi tumpeng pada HUT PDI Perjuangan kepada Presiden Joko W

Total Pageviews

Real Information