Posts

Showing posts with the label UU Cipta Kerja

Followers

Ketika Perantau Asal Madura Blakblakan Kepada Presiden Jokowi

Image
Madura adalah kawasan yang sangat menarik di Jawa Timur. Warga Madura terkenal dengan semangat kerjanya yang tinggi dan memiliki jiwa dagang yang kuat seperti orang Padang dan keturunan Tionghoa di Indonesia.  Bisnis besi tua, juragan sate dan soto Madura yang ada di berbagai wilayah Nusantara adalah cerminan paling nyata dari semangat juang mereka terutama di tanah perantauan. Mereka memiliki watak yang kuat dan keras yang terungkap pula pada nada suara dan logat mereka yang kental seperti halnya warga Batak dari Sumatera Utara. Kadang kala akan mengejutkan warga dari daerah lain, terutama yang baru pertama kali berjumpa. Biasalah terjadi cultural shock.  Indahnya Jembatan Suramadu yang direncanakan Presiden Sukarno pada 1960 dan dibangun oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada 2003 lalu diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2009 (properti.kompas.com) Seperti halnya Arek Suroboyo dan Arek Malang (Arema), warga Madura memang sangat gamblang dan blakblakan dalam

Begini Sikap Perantau Asal Padang & Pekalongan Terhadap Kinerja Jokowi & UU Cipta Kerja

Image
Periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi bersama Wakil Presien KH. Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2020 sudah berjalan dua tahun. Tentu ada pro kontra, puas dan kurang puas terhadap pencapaian yang diraih Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di main street Abu Dhabi, Uni Arab Emirates (UAE). Meskipun ada demo tolak Omnibus Law yang dilakukan para buruh dan mahasiswa, PM Jepang Yoshihide Suga tidak menunda kunjungannya ke Indonesia. Presiden Jokowi menyambut PM Jepang beserta istrinya di Istana Bogor.  Kunjungan PM Jepang yang baru dilantik pada September 2020 itu merupakan sebuah sinyal positif terhadap keputusan pemerintahan Jokowi untuk mengajukan UU Cipta Kerja ke parlemen dan sudah disahkan oleh DPR.  Presiden Jokowi ketika menjalankan pemerintahan periode pertama bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla pembangunan di Indonesia sangat fokus pada pembangunan infrastruktur. Bukan hanya jalan tol yang dibangun melainka

Terungkap alasan Menteri Era Presiden SBY kok pilih Jokowi di Pilpres 2019?

Image
Ada banyak alasan untuk berpaling ke lain hati, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia bisnis dan politik. Perubahan pilihan adalah hal biasa dan normal-normal saja. Begitu pula ketika Muhammad Lutfi mantan Menteri Perdagangan pada era SBY kenapa lebih memilih patahana Presiden Joko Widodo bukan melabuhkan hatinya pada Prabowo Subianto yang juga didukung oleh Partai Demokrat yang ketika itu masih dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI ke 6.  Yang lumayan menggelitik adalah pendapat yang terucap dan dikutip oleh melekpolitik.com (2/2/2019), Muhammad Lutfi yang berperawakan tinggi ini mengatakan, bahwa Jokowi adalah  pemimpin yang hebat dibandingkan sosok mitologi Bandung Bondowoso dalam membangun infrastruktur.  Muhammad Lutfi bersama Istri (melekpolitik.com) Adalah fakta bahwa pada periode pertama kepemimpinan Presiden Jokowi sangat banyak membangun infrastruktur di berbagai bidang seperti pelabuhan laut, jalan tol, jembatan penghubung di daerah terpencil, bandar

Nama Jokowi Diabadikan di Main Street Abu Dhabi. Kejutan di Tengah Demo Tolak Omnibus Law?

Image
Kehidupan seseorang tidak selalu biasa. Kadang kala terjadi hal luar biasa pada saat yang tidak nyaman. Inilah yang dialami oleh Presiden Jokowi. Gagasan mantan Walikota Solo agar Indonesia memiliki Omnibus Law atau UU Cipta Kerja yang digadang-gadang agar bisa menjadi sapu jagat untuk mempercepat proses perijinan investasi, juga memudahkan para pengusaha kecil, menengah sampai perusahaan besar untuk mengajukan ijin tanpa ada pungutan liar.  Jika proses perijinan bisa lebih cepat tanpa bertele-tele, apalagi tanpa suap, maka investor global dan dalam negeri bisa mengurangi biaya yang sebenarnya tidak perlu keluar. Efesiensi pun bisa dilakukan sejak awal sebuah bisnis baru. Indonesia pun akan semakin kompetitif dibandingkan negara-negara lain seperti Vietnam, Myanmar atau Thailand.  Kemudahan dalam berbisnis dan adanya kepastian hukum merupakan jalan terbaik untuk memudahkan terbukanya lapangan kerja lebih banyak, sehingga jumlah pengangguran bisa berkurang secara signifikan.  Namun, UU

PM Jepang Yoshihide Suga tetap bertemu Presiden Jokowi walau ada demo tolak UU Cipta Kerja

Image
Yoshihide Suga yang belum lama ini menggantikan  Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi sebagai PM baru. Hari ini PM Suga beserta istri disambut Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Istana Bogor.  Meskipun ada demo mahasiswa dan buruh yang menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law, kunjungan kenegaraan ini tidak ditunda. Pada hari ini ada sekelompok pengunjuk rasa yang membakar ban tidak jauh dari komplek Istana Presiden di Bogor. Meskipun ada demo, Jepang menganggap bahwa Indonesia adalah negara demokratis yang aman.  PM Jepang yang baru ini disambut dengan upacara kenegaraan lengkap dengan protokol kesehatan. Setelah penyambutan Presiden Jokowi bersama PM Suga melakukan pembicaraan bilateral.  Presiden Jokowi menyambut PM Yoshihide Suga dengan upacara kenegaraan di Istana Bogor sebelum pertemuan bilateral (cnbcindonesia.com) Kunjungan PM Jepang memiliki makna sangat strategis dan penting karena Jepang merupakan

Antara Jakarta - Surabaya. Melihat Kepemimpinan Anies & Bu Risma

Image
  Mungkin benar apa yang pernah dikatakan orang bijak bahwa kehebatan seorang pemimpin bukan dilihat ketika dia terpilih, melainkan ketika dia sedang menghadapi masalah yang tidak biasa, meskipun hal itu diperkirakan akan terjadi di dalam kepemimpinannya.  Seorang kepala daerah seperti bupati, walikota dan gubernur di era demokrasi langsung ini sudah menelorkan beberapa pemimpin yang baik dan punya respon yang bijak ketika terjadi masalah besar. Mereka juga mampu membuat keputusan yang tepat, meskipun tidak mungkin membuat everybody happy .  Menjadi seorang pemimpin poltik dan pemerintahan tidak dipilih untuk menyenangkan semua orang. Para pendukung pun bisa kecewa karena keputusan pemimpin idolanya telah membuatnya kecewa dan tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan sebelumnya.  Munculnya para buruh, mahasiswa bahkan ada pelajar yang terlibat pada demo anti UU Cipta Kerja atau omnibuslaw merupakan peristiwa penting yang bisa menjadi acuan bagi warga untuk melihat sikap kepemimpinan

Total Pageviews

Real Information