Posts

Showing posts with the label Basuki Tjahaja Purnama

Followers

Menilik Fenomena Pamer Kekayaan Istri dan Anak Pejabat Publik: Status Sosial atau Hedonisme yang Tidak Bertanggung Jawab?

Image
  Belakangan ini terjadi kehebohan aksi pamer kekayaan istri dan anak pejabat. Bukan hanya pakaian mahal dan asesorisnya yang harganya fantastis, melainkan juga rumah mewah, kendaraan mewah, yang menurut hitung-hitungan secara normal, tidak mungkin bisa dimiliki dari penghasilan bulanan atau gajinya dalam waktu begitu singkat atau masa kerja suami atau ayah dari mereka yang pamer kekayaan. Tindakan pamer kekayaan yang diduga hasil korupsi suaminya oleh istri dan anak pejabat publik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Kebutuhan akan status sosial dan pengakuan: Kekayaan yang diduga hasil korupsi dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi dan pengakuan dari orang lain. Istilah "kemewahan" sering dikaitkan dengan keberhasilan dan prestise dalam masyarakat tertentu. Oleh karena itu, istri dan anak pejabat publik dapat merasa perlu untuk memamerkan kekayaan mereka untuk meningkatkan status sosial dan meraih pengakuan dari orang lain. Kepercayaan diri : Kekay

Ahok dan Anies Baswedan: Dua Gubernur DKI Jakarta yang Berbeda, Kekuatan & Kelemahan Masing-masing

Image
  Jakarta pernah memiliki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Persepsi warga Jakarta, bahkan luar daerah punya pendapat berbeda tentang mereka. Ada yang melihat bagaimana cara mereka berkomunikasi dan cara mereka mengambil kebijakan, lalu mengeksekusinya.  Sehubungan dengan gaya berkomunikasi, dapat dicatat bahwa antara Anies Baswedan dan Ahok dalam hal kemampuan menyusun kata-kata dan kemampuan bekerja sebagai gubernur DKI Jakarta adalah hal yang subjektif dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya ada yang menganggap Ahok terlalu ceplas-ceplos, sedangkan Anies dinilai manis dalam menyusun kalimat saat berbicara di hadapan publik maupun media.  Gestur Anies Baswedan dan Ahok yang tertangkap kamera media (bandung.bisnis.com) Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi persepsi ini adalah sebagai berikut: Gaya komunikasi yang berbeda Anies Baswedan dan Ahok memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Anies Baswedan cenderung menggunakan

Antara Mahasiswa & Pilpres 2024

Image
Sejak ada pemilihan presiden secara langsung di Indonesia, baik partai politik dan warga +62 memiliki peluang untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden. Namun harus diakui demokrasi di Indonesia memang belum terlalu dewasa, baik dalam cara pandang maupun dalam aksi dan proses berdemokrasi di negeri Nusantara yang sangat majemuk ini.  Pikiran calon pemilih belum sepenuhnya didasarkan pada alasan logis seperti prestasi, kinerja dan program yang ditawarkan oleh para kandidat, baik yang ditawarkan oleh para calon legislatif (caleg), calon kepala daerah maupun pasangan capres dan cawapres. Ternyata ini bukan hal aneh.  Di negeri yang punya pengalaman panjang dalam berdemokrasi seperti di Amerika Serikat pun "emosi jiwa" dalam berpolitik pun terjadi, dan ini sangat terang benderang terjadi pada US Election 2020 antara Donald Trump VS Joe Biden.  Yang penting apa yang sudah terjadi di Amerika Serikat maupun yang pernah dialami Indonesia pada Pilpres 2019 dan terutama pada P

Ketua KPK Ungkap Penertiban & Pengelolaan Kawasan Monas

Image
Puluhan tahun berbagai aset negara tidak terurus legalitasnya, bahkan banyak masih dalam sengketa dengan pihak lain. Hal ini diungkap oleh Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil. Penertiban aset milik negara mulai digencarkan pada era Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan bantuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sampai saat ini KPK telah membantu berbagai aset Kementerian Sekretariat Negara. Nilai aset yang bisa diselamatkan sebesar Rp 548,2 triliun yang terdiri dari Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kawasan Kemayoran dan Monumen Nasional (Monas).   Monumen Nasional atau Monas adalah icon Ibu Kota Republik Indonesia dan nasional yang merupakan aset Kementerian Sekretariat Negara bersama Pemprov DKI Jakarta, sehingga setiap kegiatan seperti renovasi dan event besar yang akan diadakan juga harus medapat persetujuan Kementerian Setneg sebagai pemilik aset, bukan hanya ijin dari Pemda DKI Jakarta.  Air Mancur Menari di Monumen Nasional (Monas) Jakarta  pa

Opini Warga Setelah Anies Baswedan Dipanggil Polisi. Juga Reaksi Pada Nikita Mirzani

Image
Suasana Jakarta dan sekitarnya belakangan ini sering terasa hangat meskipun hujan sering turun di Ibukota RI ini. Hangatnya situasi politik dan dunia entertainment di negeri ini juga gempar. Fakta tersebut terjadi setelah terdengar kabar pulangnya Habib Rizieq Shihab (HRS), yang akhirnya menimbulkan kerumunan besar di Soekarno Hatta International Airport dan Jakarta. Nikita Mirzani juga "muncul" dalam kehebohan ini. Apalagi kepulangan HRS juga mendapatkan sorotan dari media Australia.  Kerumunan itu berlanjut ketika HRS menikahkan putrinya yang digabung dengan acara Maulid Nabi. Sebelum acara yang dihadiri ribuan orang itu Nikita Mirzani sempat membuat kehebohan setelah dia menyebut HRS seperti Tukang Obat di media sosial, yang akhirnya viral. Nyai Nikita pun mendapatkan respon serta reaksi positif dan negatif. Ternyata Nikita mendapat dukungan dengan diluncurkannya Laskar Nikita Mirzani di Jakarta.  Anies Baswedan, Nikita Mirzani & HRS masih hangat jadi pembicaraan di

Warisan Jokowi & Kesaksian Dua Insan

Image
Setiap anak cucu mungkin akan menerima warisan berharga dari orang tua atau kakek nenek mereka, yang bermanfaat untuk masa depan mereka. Begitu pula sebuah bangsa sangat berharap ada legacy atau warisan berharga dari para pemimpin mereka. Bukan hanya nama besar dan popularitas, melainkan pula warisan dalam bentuk fisik serta non fisik.  Bung Karno dan para perintis Kemerdekaan RI bukan hanya mewariskan monumen dan infrastruktur saja yang bisa dilihat dan dirasakan sampai sekarang. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang tersurat dalam konstitusi UUD '45 adalah warisan dari para pendiri bangsa Indonesia.  Presiden Ir. H. Joko Widodo (merdeka.com) Warisan lainnya mungkin dalam bentuk kewajiban yang akan diteruskan untuk ditebus oleh para pemimpin berikutnya. Kewajiban itu antara lain merawat dan melestarikan warisan tersebut dengan baik serta siap untuk membangun legacy baru untuk next generation .  Warga Solo pasti sudah merasakan warisan dari Joko Widodo ketika Jokowi menjabat seb

Total Pageviews

Real Information